Breaking News

Berita Denpasar

Pasca Banjir, Pedagang Lantai I Pasar Kumbasari Denpasar Mulai Berjualan, Tapi Masih Sepi

Pasca Banjir, Pedagang Lantai I Pasar Kumbasari Denpasar Mulai Berjualan, Tapi Masih Sepi

Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Pedagang Pasar Kumbasari Denpasar lantai I sudah mulai berjualan pasca banjir 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Setelah banjir bandang pada 10 September, pedagang lantai satu di Pasar Kumbasari sudah mulai berjualan.

Meski begitu, penjualan mereka masih belum seramai sebelum banjir.

Ni Made Boti Widarmini salah seorang pedagang alat upakara menceritakan dirinya telah berjualan sejak awal bulan Oktober 2025. 

Namun belum banyak barang dagangan yang bisa ia sediakan. 

Baca juga: Jadi Sorotan, Lift Pantai Kelingking Didanai Investor Tiongkok, Bagaimana dengan Izinnya?

Mengingat barang dagangan sebelumnya habis, hanyut akibat banjir

"Ini barang yang saya jual di rumah sebagian saya bawa ke sini. Kemarin hanyut pas banjir barangnya," katanya. 

Sementara terkait bantuan yang ia terima sebesar Rp20 juta untuk 4 los yang dimiliki sudah dipakai untuk membayar hutang. 

Baca juga: Soroti Rencana Pembangunan FSRU LNG di Serangan, Dharma Putra: Sebaiknya Dikaji Ulang 

"Barang-barang dagangan yang saya jual ada yang masih ngutang sama suplayer. Saya pakai bayar hutang dulu, karena mereka tetap nagih walaupun hanyut kemarin, jadi harus saya bayarkan dulu," katanya. 


Terkait penjualan atau permintaan sarana upakara yang dijualnya, Widarmini mengatakan masih sangat sepi. 


Hanya ada 1-2 orang yang datang untuk membelinya. 


Menurutnya, hal ini terjadi karena banyak pelanggan yang masih ragu untuk datang karena takutnya pedagang belum mulai jualan.


Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang lainnya Bu Agung. 


Dirinya yang berjualan sembako mengaku mulai berjualan kembali sekitar tanggal 8 Oktober. 


Barang yang dijual pun seadanya yang bisa ia beli dengan modal yang masih tersisa. 


Terkait bantuan, karena hanya memiliki satu kios, dirinya mendapat Rp10 juta.


Untuk penjualan, Bu Agung juga mengaku masih sepi, bahkan jauh menurun. 


Hal tersebut lantaran pedagang libur dalam waktu cukup lama akibat banjir.


"Pembeli mungkin mengira pedagang belum mulai lagi berjualan lagi," katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved