Berita Bali

Koster Minta Jangan Main-main, Gubernur dan Menteri PUPR Groundbreaking Jalan Tol Jagat Kerthi Bali

Menteri PUPR dan Gubernur Bali Wayan Koster secara resmi telah melakukan groundbreaking Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Suasana kedatangan Menteri PUPR dan Gubernur Bali untuk menghadiri acara Ground Breaking Tol Jagat Kerthi Mengwi-Gilimanuk - Koster Minta Jangan Main-main, Gubernur dan Menteri PUPR Groundbreaking Jalan Tol Jagat Kerthi Bali 

Sebab, pembangunan ini sangat mendesak untuk mendukung kebutuhan masyarakat.

Selain itu, ia berharap pengukuran dan pembebasan lahan bisa segera dilakukan prosesnya.

"Jika hanya pembangunan jalan tol sepanjang 90-an kilometer ini, saya ingin mengikuti irama dari jegog (cepat). Artinya kami harap bisa diselesaikan tahun 2025. Karena jika dikerjakan hingga 2028 nanti, itu seperti irama keroncong (landai). Kami mohon dengan sangat agar lebih cepat, karena ini merupakan kebutuhan masyarakat," jelas Menteri Basoeki Hadimoeljono saat memberikan sambutan di lokasi groundbreaking Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk, Sabtu.

Dia menyebutkan, pengerjaannya minimal 2 shift dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu.

Kemudian untuk pengawasannya akan dilakukan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster langsung karena dia merupakan orang yang berada di lapangan.

Basoeki menegaskan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, terutama kualitas dari jalan tol itu sendiri.

Pihak aparat penegak hukum mulai Kapolda Bali, Kajati, Kajari setempat agar turut mendukung dengan melakukan pengawasan pembangunannya nanti.

"Kami juga akan berikan surat tugas untuk Gubernur sebagai pengawas lapangan. Karena beliau merupakan orang yang sehari-hari ada di lapaangan. Kami minta Gubernur untuk menjaga kualitas jalan tol kita di Bali. Apalagi Bali adalah daerah pariwisata internasional atau dunia. Sehingga kualitasnya harus diperhatikan," tegasnya.

Selain kualitas, kata dia, pelaksana proyek atau kontraktor agar memperhatikan estetika.

Jadi tidak hanya membangun struktur jalan saja.

Dan saat ini, pihaknya merasa bangga karena jalan tol kedua di Bali ini dilengkapi dengan jalur sepeda dan juga sepeda motor.

"Ini salah satu perhatian kita terhadap social heritage di Bali. Walaupun jalan tol, nanti mereka yang menggunakan sepeda dan sepeda motor nanti bisa menikmati alam Bali ini," ungkapnya.

Menurutnya, pengerjaan jalan tol ini harus cepat dilakukan karena tingginya tuntutan masyarakat.

Kemudian pembangunan mega proyek ini bukan kemewahan, melainkan untuk mengejar ketertinggalan infrastruktur.

"Kita masih tertinggal dalam infrastruktur. Masih sangat tertinggal. Jadi apa yang kita lakukan ini sekadar untuk mengejar ketertinggalan ini," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved