Berita Bali
Bus Listrik Merah Putih, 100 Persen Karya Anak Bangsa, Siap Dukung G20 di Bali
Perhelatan rangkaian Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2022 di Provinsi Bali memperkenalkan berbagai macam kendaraan listrik.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Harun Ar Rasyid
“Untuk sekali ngecas diperkirakan menghabiskan 120 kWh dalam jangka waktu 1,5 jam.
Dengan tenaga sejumlah 120 kWh, bus dapat digunakan untuk menempuh jarak sejauh 160 km,” ujar Eka.
Perhitungannya biaya sendiri belum dihitung secara pasti.
Namun, biaya diprediksi jauh lebih murah daripada pengisian dengan solar.
Keunggulan lainnya dari bus listrik adalah memiliki efisiensi yang tinggi.
Energi listrik yang merupakan energi sekunder ini dapat dibangkitkan di mana saja.
Dengan demikian penggunaan energi ini dapat menjadikan masyarakat sebagai pribadi yang lebih mandiri energi.
Tidak seperti bahan bakar minyak yang memiliki rantai yang panjang dan masyarakat sangat bergantung pada pasokan luar negeri.
“Selagi ada sumber daya lokal, kita bisa membangkitkan energi sendiri
Ini dapat membantu bangsa Indonesia sebagai bangsa yang memiliki ketahanan energi yang tinggi,” tambah Eka.
Hal yang juga diunggulkan sekaligus menjadi kebanggaan dari bus listrik Merah Putih adalah didesain dan direkayasa oleh bangsa sendiri 100 persen.
Tim bus listrik sendiri memasang target setidaknya mencapai kandungan lokal 86%.
“Target ini harus lebih dari 75%, Jadi komponen baterai, motor kontrol, AC, sudah Made in Indonesia,” tutur Eka bangga.
Eka menambahkan yang sangat diperlukan saat ini untuk mendukung keberadaan bus listrik adalah harus memiliki rantai pasok yang terbangun untuk industrinya.
Hal ini dapat diwujudkan dengan menciptakan pasar untuk bus listrik di Indonesia.