Berita Bali

Bus Listrik Merah Putih, 100 Persen Karya Anak Bangsa, Siap Dukung G20 di Bali

Perhelatan rangkaian Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2022 di Provinsi Bali memperkenalkan berbagai macam kendaraan listrik.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Harun Ar Rasyid
(Putu Yunia Andriyani)
Bus Listrik Merah Putih, 100 Persen Karya Anak Bangsa diujicobakan dalam Harhubnas 2022 Dishub Provinsi Bali sebelum mendukung G20 (Putu Yunia Andriyani) 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Perhelatan rangkaian Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2022 di Provinsi Bali memperkenalkan berbagai macam kendaraan listrik.

Salah satu kendaraan yang ditunjukkan dalam kegiatan pada Minggu, 11 September 2022 lalu ini adalah Bus Listrik Merah Putih.

Tidak hanya sekedar dipajangkan, Bus Listrik yang awalnya diparkirkan di Dinas Perhubungan Provinsi Bali ini juga diuji cobakan.

Hadirin yang ada dalam acara tersebut sangat antusias untuk ikut serta mencoba bus listrik tersebut.

Pelaksanaan kegiatan Harhubnas Minggu, 11 September 2022 di area Dinas Perhubungan Provinsi Bali himpun kekuatan internal untuk tugas eksternal
Pelaksanaan kegiatan Harhubnas Minggu, 11 September 2022 di area Dinas Perhubungan Provinsi Bali himpun kekuatan internal untuk tugas eksternal ((Putu Yunia Andriyani))

Uji coba dilaksanakan dengan mengitari jalan di seputaran Dinas Perhubungan Provinsi Bali.

Eka Firmansyah selaku Tim Bus Listrik Merah Putih mengatakan pembuatan bus melibatkan dosen dari berbagai perguruan tinggi.

Diantaranya dari ITS Surabaya yang juga merupakan ketua tim, Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, dan ISI Denpasar.

Dosen asal UGM in mengatakan banyak keunggulan yang dimiliki oleh bus listrik.

“Keunggulan bus listrik ini didesain dengan energi bersumber dari baterai.

Tentu ini jelas berbeda dengan bus konvensional yang mengambil energi dari solar dan digerakkan dengan motor bakar,” jelas Eka.

Desain bus ini memberikan kenyamanan kepada penumpang dengan tempat duduk, pendingin ruangan, dan fasilitas lainnya.

Sebagai pemula, Eka dan timnya menargetkan untuk memberikan fasilitas bus listrik senyaman mungkin.

Mereka akan terus berusaha untuk mengembangkan bus listrik ini agar kenyamanan dapat dirasakan maksimal.

Selain minim emisi, bus listrik juga minim polusi suara sehingga penumpang dapat berbicara dengan jelas di dalam bus.

Pengisian baterai bus listrik ini dapat dilakukan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sesuai dengan standar peraturan Kementerian Perhubungan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved