Berita Bali
HARHUBNAS Jadi Momentum Recovery Menyelesaikan Tugas Perhubungan Jelang G20
Pelaksanaan kegiatan Harhubnas Minggu, 11 September 2022 di area Dinas Perhubungan Provinsi Bali himpun kekuatan internal untuk tugas eksternal
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hari Perhubungan Nasioanl (Harhubnas) yang diperingati pada tahun 2022 memiliki makna tersendiri bagi insan transportasi Bali.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta mengatakan Harhubnas kali ini menjadi momentum penting.
Selain membangun kebersamaan dan kekuatan dalam tubuh instansi, Harhubnas juga menjadi tanda kesiapan mereka menjelang G20.

Harhubnas yang diperingati dalam kurun waktu kurang dari dua bulan sebelum G20 menuntut pihaknya untuk mempercepat upaya pemulihan.
Mereka dapat rileks sejenak sebelum harus kembali siap untuk menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan perhubungan.
Seperti yang dilakukan pada Minggu, 11 September 2022 di area kantor Dinas Perhubungan Provinsi Bali.
Acara yang dilaksanakan bersifat internal untuk membangun kekompakan dan solidaritas Dishub san stakeholder terkait.
Mulai dari jalan santai, olahraga bersama, Safety Riding, pameran kendaraan listrik, dan acara hiburan lainnya.
“Hari ini kami mengajak seluruh teman-teman di korps perhubungan untuk berkumpul bersama dan mengambil waktu rileks sejenak.
Kemudian kegiatan kami dilanjutkan dengan berkonsolidasi dalam rangka menyambut tugas terutama menjelang G20,” kata Samsi Gunarta.
Ada beberapa kegiatan pokok yang dilakukan serangkaian peringatan Hari Perhubungan Nasional 2022.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan Provinsi Bali telah melaksanakan pembersihan pantai di wilayah Bali.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembersihan rambu-rambu serta pengecekan fasilitas perhubungan di seluruh sektor perhubungan.
Puncaknya adalah dengan melaksanakan upacara peringatan yang akan dilaksanakan pada 17 September mendatang.
Selain itu, Dishub juga melaksanakan kegiatan yang bersentuhan di masyarakat dalam program Perhubungan Goes To School.
Program ini sebagai wadah peningkatan keselamatan dan memberikan edukasi kepada pelajar di sekolah.
Tujuannya sendiri adalah untuk membangun kesadaran masyarakat terkait penggunaan kendaraan tidak bermotor dan penggunaan bis.
Menurutnya, kendaraan listrik sendiri merupakan tuntutan di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, program ini juga sebagai bentuk persiapan dini untuk menyambut masa itu.
“Kita perlu beralih dari kendaraan BBM dengan sumber daya yang lebih ramah lingkungan.
Keberadaan kendaraan listrik akan menjadi kehidupan kita kedepan sehingga kita perlu persiapan dari sekarang,” ujar Samsi.
Harhubnas ini juga menjadi momentum untuk menginstrospeksi akan kondisi kenaikan harga BBM saat ini.
Kenaikan harga BBM ini mengarahkan masyarakat untuk dapat berpikir menjalani kehidupan yang lebih bersih tanpa emisi dan polusi.
Penggunaan kendaraan listrik dapat membantu meminimalisir emisi karena emisi kendaraan listrik tersentralisasi dan terkontrol.
Tidak ada lagi polusi dan emisi yang dihasilkan oleh masing-masing kendaraan dan membuat hidup menjadi lebih sehat.
Harhubnas juga didukung oleh Pergub Nomor 48 Tahun 2019 mengamanatkan agar masyarakat segera beralih ke kendaraan listrik.
Dishub sendiri juga telah membentuk tim percepatan untuk membantu memigrasikan kendaraan listrik.
“Dishub tetap bekerja walau dengan segala keterbatasan yang ada.
Ini memang tidak bisa cepat namun Dishub tetap terus mendorong agar masyarakat segera beralih,” tuturnya.
Harhubnas telah menghimpun kekuatan besar Dishub untuk terus bekerja.
Dengan demikian, proses pemulihan sendiri dapat lebih cepat dan memiliki kualitas yang memumpuni. (yun)