Berita Badung
Diduga Terimpit Utang, Pria Berinisial WS Akhiri Hidup dengan Pisau di Badung
seorang pegawai Pemkot Denpasar nekat mengakhiri hidupnya di Sibang Gede, Badung
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – WS (51), seorang pegawai di sebuah dinas di Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, nekat mengakhiri hidupnya di rumahnya di Sibang Gede, Badung, Bali, Jumat 16 September 2022 malam.
Pria tersebut mengakhiri hidupnya dengan cara menggorok lehernya dengan pisau, diduga karena masalah impitan ekonomi atau utang yang belum lunas.
Hal tersebut disampaikan oleh istrinya, Wayan R (55), saat ditemui Tribun Bali di Sibang Gede, Sabtu 17 September 2022.
Wayan R menuturkan, peristiwa itu diduga terjadi Jumat sekitar pukul 19.30 Wita di kamar pribadinya.
Baca juga: Sebelum Akhiri Hidup, WS Sempat Terima Pesan Singkat dari Sang Anak
Hal itu diketahui Wayan R seusai dirinya pulang bekerja sebagai perajin janur, yang bertempat tak jauh dari rumahnya.
Sesampainya di kediamannya, Wayan R menyempatkan diri memeriksa keadaan dapur sebelum menuju kamarnya.
Namun, Wayan R menemukan kejanggalan, yaitu pisau dapur miliknya tak berada di dapur.
“Saya pulang jam 8 malam dari kerja. Sampai di rumah, saya ke dapur dulu sebelum ke kamar. Tapi saya lihat pisau dapurnya nggak kelihatan, nggak ada,” ucap Wayan R, Sabtu.
Sesampainya di kamar, Wayan R melihat kondisi sang suami terbujur kaku yang kemudian dibarengi dengan adanya bercak darah di kamarnya.
Sontak, Wayan R menghubungi saudara iparnya yang kebetulan masih tinggal di dalam satu pekarangan rumah.
Wayan R menduga, suaminya mengakhiri hidupnya dengan menggunakan dua bilah pisau, yakni pisau dapur, dan pisau khusus.
Upaya bunuh diri dilakukan sebanyak dua kali.
Pertama, dengan menggunakan pisau dapur, dan kedua menggunakan pisau khusus.
Pasalnya, WS memiliki pisau khusus untuk kegiatan mebat (kegiatan memasak bersama warga banjar).
“Pisau di dapur pakai satu, pisau di kamar pakai satu. Mungkin pisau dapur nggak kuat di lehernya itu, langsung ngambil yang tajam itu di tasnya (pisau khusus mebat),” kata Wayan R.
Terkait motif suaminya nekat mengakhiri hidup, Wayan R berpandangan lantaran terimpit kebutuhan ekonomi.
Wayan R mengatakan, keluarganya sempat meminjam uang Rp 20 juta kepada seseorang untuk renovasi rumah beberapa bulan lalu.
Menurut Wayan R, utang tersebut telah dibayar Rp 10 juta oleh WS, dan sisanya dibantu oleh sang kakak untuk pelunasan.
Sejak 2 bulan lalu, WS mulai depresi yang ditandai dengan perubahan sikap, seperti misalnya kebingungan hingga mengurangi bergaul dengan warga sekitar.
Wayan R mengatakan, anaknya sempat mengirim pesan singkat (SMS) kepada WS, Jumat pukul 11.00 Wita.
Menurut Wayan R, SMS tersebut membahas tentang tunggakan pembayaran SPP di sekolah anaknya.
Anak laki-lakinya tersebut bersekolah di kelas 10 sebuah SMA di Kecamatan Abiansemal.
Adapun isi pesan singkat sang anak kepada WS yaitu.
“Pak, bisa nggak bayarin saya hutang di sekolah? Sekarang saja saya minta lagi sekali. Nanti kalau sudah tamat, jangan lagi,” isi pesan singkat sang anak kepada WS berdasarkan penuturan Wayan R.
Wayan R menuturkan, sang anak telah menunggak pembayaran SPP sekitar 7 bulan di sekolahnya.
Tak hanya soal tunggakan sang anak di sekolahnya, bertambahnya beban pikiran WS juga diakibatkan adanya utang yang dimilikinya sejak beberapa bulan lalu.
Jenazah WS telah dievakuasi ke RS Mangusada, Badung untuk penanganan lebih lanjut.
Keluarga WS nantinya akan melakukan rapat internal guna mengakomodasi tunggakan keluarga WS serta rencana upacara kepergian WS.
Menurut keterangan dari Humas Polres Badung, awalnya saksi I Nyoman M sekitar pukul 08.00 Wita merasa curiga karena korban tidak terlihat berangkat bekerja dan pintu kamar masih tertutup.
Karena merasa curiga, Nyoman M pun membuka pintu dapur dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia bersimbah darah.
Ia pun menghubungi istri korban yakni Wayan R yang sedang bekerja untuk segera pulang.
Sementara menunggu, Nyoman M pun menghubungi kelian dinas bajar dan perbekel desa setempat. (mah/hon/sup)
Catatan Redaksi: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah Hotline Kesehatan Jiwa RSD/RSJ terdekat.
Kumpulan Artikel Badung