Harga BBM

PERTALITE Dinilai Lebih Boros dan Cepat Habis Sejak Alami Kenaikan Harga, Ini Penjelasan Pertamina

Masyarakat mengeluhkan BBM berjenis Pertalite dinilai lebih cepat borong dan cepat habis sejak mengalami kenaikan harga oleh pemerintah.

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
KOMPAS.com/STANLY RAVEL
BBM Subsidi Pertalite. Masyarakat mengeluhkan BBM berjenis Pertalite dinilai lebih cepat borong dan cepat habis sejak mengalami kenaikan harga oleh pemerintah pada Septemeber 2022 bulan lalu. 

“Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 yang dipasarkan di dalam negeri,” kata Patra Niaga Irto Ginting dikutip dari Antara, Sabtu 24 September 2022.

Ia menjelaskan hasil uji Reid Vapour Pressure (RVP) dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal).

Pertamina menjamin seluruh produk BBM yang disalurkan melalui lembaga penyalur resmi seperti SPBU dan Pertashop sesuai dengan spesifikasi dan melalui pengawasan kualitas yang ketat.

Sedangkan produk BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan tidak akan disalurkan ke masyarakat.

Baca juga: GOJEK Adakan Bengkel Belajar Mitra (BBM) untuk Siapkan Driver Sambut G20

“Pertamina berkomitmen untuk menyalurkan produk-produk BBM berkualitas sesuai dengan spesifikasi. Melalui kontrol kualitas, produk yang tidak sesuai spesifikasi tidak akan disalurkan ke lembaga penyalur,” ujar Irto.

Pertamina mengimbau agar konsumen melakukan pembelian BBM di lembaga penyalur resmi, seperti SPBU dan Pertashop, agar produk BBM yang didapatkan terjamin kualitas dan keamanannya.

Masyarakat juga diimbau untuk mengisi BBM sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam buku panduan kendaraan bermotor karena pabrikan telah menyesuaikan bahan bakar yang cocok sesuai jenis kendaraan.

Pergantian isi jenis BBM dengan kadar oktan (RON) yang berbeda juga tidak direkomendasikan. Ia bilang, tudingan Pertalite lebih boros tak berdasar. 

“Sebaiknya pengendara selalu konsisten dalam memilih bahan bakar yang berkualitas, agar mesin kendaraan selalu awet dan terawat. Lebih aman menggunakan bahan bakar berkualitas dengan oktan/cetane yang direkomendasikan oleh pabrikan, agar mesin dapat bekerja secara maksimal,” tutup Irto.

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pertamina Jawab Tudingan Pertalite Makin Boros

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved