Berita Tabanan

Terkait Imbauan Pemkab, Pembelian Udeng Barak dan Saput Poleng di Tabanan Meningkat

Pembelian udeng barak dan saput poleng di Tabanan meningkat. Hal ini menyusul imbauan Pemkab Tabanan untuk mengenakan udeng dan saput tersebut

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
tribun bali/I Made Ardhiangga Ismayana
Salah satu penjaga toko menujukkan stok udeng barak (merah) di salah satu toko di Banjar Sanggulan, Kecamatan Kediri, Tabanan, Jumat 23 September 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Pembelian udeng barak dan saput poleng di Tabanan meningkat.

Hal ini menyusul imbauan Pemkab Tabanan untuk mengenakan udeng dan saput tersebut bagi siswa laki-laki SD dan SMP di Tabanan.

Meskipun tidak terlalu signifikan, hal itu menyebabkan puluhan orangtua terpaksa harus berbelanja kebutuhan tersebut.

Dari pantauan di lapangan, beberapa pedagang mengakui ada peningkatan pembelian meskipun tidak mencapai ratusan.

Kebutuhan udeng barak dan saput poleng itu terbukti meningkat dibandingkan sebelum adanya imbauan.


Salah satunya di Toko Tu-De, Jalan Gatot Subroto, Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan.

Pelayan toko, Kadek Darmawan, mengakui jika ada saja customer yang membeli.

Baca juga: UDENG Barak dan Saput Poleng, Sekda Pemkab Tabanan Sebut Imbauan Dan Tidak Wajib

Terutama orangtua siswa SD dan SMP.

Jumlahnya pun menurutnya tidak terlau banyak, sekitar 25-an.

Menurutnya peningkatan ini sudah terjadi beberapa hari  belakangan.

“Ada saja sekitar 25 orangtua mengantar mencari udeng merah. Dan juga saput poleng. Dari 25-an itu ada yang membeli dan menanyakan saja,” ucapnya Jumat 23 September 2022.


Menurut dia, harga untuk udeng barak atau merah ialah sekitar Rp30 ribu hingga R 50 ribu, tergantung kualitas kain.

Sedangkan untuk saput poleng paling murah Rp75 ribu sampai Rp 80 ribu, dan juga tergantung kualitas kain.

“Saat ini untuk stok kami tidak terlalu banyak. Hanya sampai 10 biji udeng merah,” ungkapnya.


Terpisah, pelayan toko MA Busana, Diah mengakui, bahwa memang di tokonya ada saja orangtua dan anaknya yang mencari dua jenis pakaian adat itu. 

Baca juga: Mengamen dengan Udeng, NB Bisa Raup Rp 80 Ribu Selama 4 Jam, Untuk Hidupi Anak Istri

Namun karena memang tokonya tidak menjual untuk dua jenis itu, maka memang tidak bisa melayani.

“Ada yang nyari. Beberapa. Tidak banyak. Tapi memang kami tidak punya stoknya,” jelasnya.


Di tempat lainnya, di Toko Hari Dwipa Jalan Mawar Tabanan, juga ada saja pembelian udeng barak dan saput poleng.

Namun menurut pemilik Toko, Hari Mahardika tidak terlalu signifikan.

Meskipun memang ada saja yang membeli untuk kebutuhan anak sekolah SD dan SMP di Tabanan.

“Ada saja. Tapi memang tidak terlalu banyak," tandasnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Tabanan

 


Menurut Hari, bahwa permintaan besar untuk udeng barak itu ketika memang ada piodalan dari golongan atau klan Pande. Dimana menurut dia, klan ini memang menggunakan udeng barak untuk odalan di Yeh Gangga.

“Yang banyak cari malah waktu odalan warga Pande. Biasanya buat odalan di Yeh Gangga. Kalau harga sendiri, kami jual 

udeng merah Rp 25 ribu sampai Rp 50 ribu. Untuk Saput poleng mulai dari Rp 30 sampai yang terbaik Rp 150 ribu. Anak-anak paling yang murah saja,” bebernya. (ang).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved