Berita Tabanan

Intervensi Infalsi, 13.300 Bibit Cabai Mulai Disalurkan

Harga cabai merah sempat melonjak hingga Rp 70 ribu di pasaran. Naik hingga Rp 20 ribu, dari harga normal sekitar Rp 50 ribu.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Harun Ar Rasyid
TB/Istimewa
Simbolis Pemberian bibit cabai dari Deputi Bank BI Bali kepada Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Harga cabai merah sempat melonjak hingga Rp 70 ribu di pasaran.

Naik hingga Rp 20 ribu, dari harga normal sekitar Rp 50 ribu.

Untuk menekan inflasi maka dilakukan intervensi.

Salah satunya, dengan melakukan penyaluran bibit cabai ke rumah tangga.

Simbolis Pemberian bibit cabai dari Deputi Bank BI Bali kepada Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya.
Simbolis Pemberian bibit cabai dari Deputi Bank BI Bali kepada Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya. (TB/Istimewa)

Data yang dihimpun, bahwa tren inflasi di Bali bulan Juli sampai dengan Agustus tahun 2022 masih cukup tinggi.

Yakni 6,74 persen dari 6,39 persen.

Sedangkan inflasi nasional hanya sekitar 4,69 persen.

Komoditas utama penyumbang inflasi di Bali dari holtikultura yaitu cabai dan bawang merah.

Oleh sebab itu, Intervensi Pemerintah dapat dilakukan terhadap komoditas pangan yang menjadi pemicu inflasi seperti cabai, bawang, telur dan daging ayam.

Caranya dengan meningkatkan produksi serta dengan memperhatikan jalur distribusi komoditas tersebut.

Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, melalui program Berbagi dan Kendalikan Inflasi, menyalurkan sekitar 13.300 bibit cabai. Cabai itu disalurkan untuk TP PKK Kabupaten Tabanan dari Perumda Dharma Santhika, Selasa 27 September 2022.

Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya mengatakan, ada sebanyak 13 ribu yang akan disalurkan. 3 ribu dari jumlah total yang disalurkan merupakan pemberian Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali. Pihaknya pun, telah mengantisipasi kenaikan harga cabai dengan penanaman cabai sebanyak 40 hektare, yang diperuntukkan memenuhi kebutuhan sampai akhir tahun dan diharapkan surplus.

“13.300 bibit cabai ini dengan tujuan penguatan ketahanan pangan masyarakat. Kami juga mengapresiasi Bank Indonesia atas bantuan bibit cabai ini,” ucapnya Selasa 27 September 2022.

Menurut dia, langkah-langkah yang telah diupayakan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat langsung. Karena cabai itu ditanam di pekarangan rumah. Sehingga, mampu mengantisipasi kenaikan harga cabai. Terutama kenaikan cabai di akhir tahun. Diantara bulan November dan Desember.

“Nah disilah peraba TP PKK sebagai ujung tombak implementasi program-program pemerintah,” ungkapnya.

Selain intervensi melalui penyaluran bibit cabai, sambungnya, juga akan dilakukan penyaluran dana bantuan. Kemudian, penggunaan dana desa untuk ketahanan pangan desa. Selanjutnya, dilakukan pemantauan harga setiap hari, melalui Disperindag di delapan pasar di Tabanan. Adapun juga, untuk menjaga ketersedian komoditi pangan dan kestabilan harga, kerjasama antar daerah melalui Perumda Dharma Santhika juga telah terjalin. Antara lain dengan Kabupaten Bangli, Gianyar, Kota Denpasar, PT Food Station Tjipinang Jaya Jakarta and Marriot Group.

“Kami berharap semua elemen mengetahui situasi inflasi ini dan ikut berkolaborasi. Mengambil langkah-langkah strategis sebagai upaya pengendalian inflasi di kabupaten Tabanan,” bebernya. (ang).

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved