Berita Karangasem
LANGKA, Nelayan di Karangasem Terpaksa Beli Eceran Saat BBM Pertalite Langka
Romi, nelayan asl Ujung Pesisi, mengatakan, nelayan mulai mengunakan BBM eceran pasca kenaikan harga BBM khususnya BBM Pertalite.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Sedangkan harga Pertamax tembus Rp 18 ribu per botolnya.
Para nelayan memakai bahan bakar sekitar 10 - 15 liter per harinya saat melaut ke Selat Lombok.
Kelompok nelayan Ujung Pesisi, Sahnun, mengutarakan hal sama.
Banyak nelayan yang mengeluh dengan kondisi ini.
Saat stok BBM Pertalite menipis, para nelayan terpaksa harus makai Pertamax agar bisa tetap melaut.
Yang bersangkutan harus beli eceran lantaran sulit membeli di SPBU pakai jerigen.
"Tiap beli ke SPBU harus bawa surat keterangan.
Kalau nggak bawa surat itu, nggak dilayani petugas SPBU.
Masyarakat (nelayan) berharap ada kelonggaran khusus nelayan.
Terpenting stok BBM Pertalite tetap ada, sehingga nelayan tetap bisa operasi.
Kalau pakai Pertamax kemahalan per liternya," ujarnya.
Lanjutnya, nelayan yang beli BBM Pertalite eceran harus mengeluarkan operasional sekitar Rp 125 - 200 ribu per hari untuk melaut.
Tergantung pemakaian BBM.
Seandainya pakai BBM jenis Pertamax, otomatis lebih besar operasionalnya.
Apalagi saat ini nelayan sedang paceklik, minim penghasilan. (*)