Berita Karangasem
LANGKA, Nelayan di Karangasem Terpaksa Beli Eceran Saat BBM Pertalite Langka
Romi, nelayan asl Ujung Pesisi, mengatakan, nelayan mulai mengunakan BBM eceran pasca kenaikan harga BBM khususnya BBM Pertalite.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Setelah kenaikan BBM, kini nelayan dibuat kesulitan.
Nelayan di Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, terpaksa membeli BBM eceran yang ada di warung untuk operasional melaut.
Pemicunya karena sulitnya beli BBM Pertalite di SPBU Karangasem mengunakan jerigen.
Baca juga: PETANI di Klungkung Harus Tunjukan Surat Keterangan Untuk Beli Solar
Baca juga: SOLAR KOSONG Sejak Sepekan Terakhir, Pengusaha Penggilingan Gabah Terpaksa Beli Dexlite

Romi, nelayan asl Ujung Pesisi, mengatakan, nelayan mulai mengunakan BBM eceran pasca kenaikan harga BBM khususnya BBM Pertalite.
Para nelayan yang ingin beli BBM Pertalite di SPBU, yang memakai jerigen harus memperlihatkan surat keterangan sebagai nelayan.
Seandainya tidak ada surat tersebut, petugas SPBU tidak menerima.
"Rata -rata nelayan sini beli eceran.
Nggak sampai beli ke SPBU.
Ribet.
Harus bawa surat keterangan segala.
Bahan bkar jukungnya hampir semua memakai BBM Pertalite, bukan solar.
Kalau beli eceran simpel.
Walau lebih mahal Rp 2 ribu," ungkap Romi, Selasa (27/9/2022).

Harga eceran BBM Pertalite di warung per liternya mencapai Rp 12 ribu.
Artinya harga eceran lebih mahal Rp 2 ribu, dibanding harga di SPBU.