Tips Kesehatan

Cara Mencegah Henti Jantung Mendadak yang Bisa Mengancam Anak Muda, Ini yang Harus Diperhatikan

Beberapa orang muda yang menderita SCA mungkin pernah mengalami gejala yang berhubungan dengan jantung

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
PIXABAY
Cara Mencegah Henti Jantung Mendadak yang Bisa Mengancam Anak Muda, Ini yang Harus Diperhatikan 

- Aritmia primer. Pada orang dengan struktur jantung normal, serangan jantung mendadak terkadang dapat disebabkan oleh kondisi genetik yang tidak terdiagnosis yang memengaruhi impuls listrik jantung. Misalnya, ini termasuk:

* Sindrom QT panjang. Suatu kondisi irama jantung yang dapat menyebabkan irama jantung cepat dan kacau.

* Sindrom Wolff-Parkinson-White. Jalur listrik ekstra di jantung menciptakan jalan memutar yang dapat membuatnya memompa dengan sangat cepat.

* Displasia ventrikel kanan aritmogenik (ARVD). Dengan kondisi yang diturunkan ini, beberapa jaringan otot jantung akan diganti dengan jaringan parut.

- Miokarditis. Biasanya dipicu oleh infeksi, miokarditis berarti dinding jantung meradang. Sebagian besar kasus miokarditis pada anak-anak terjadi ketika virus seperti enterovirus masuk ke jantung.

Ini juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur atau parasit, dan reaksi alergi terhadap beberapa obat.

- Sindrom Marfan. Penyakit jaringan ikat ini dapat menyebabkan robekan pada pembuluh darah aorta jantung.

Orang yang lahir dengan kondisi tersebut, yang cenderung tinggi dan memiliki lengan yang panjang, mungkin tidak menyadari bahwa mereka memilikinya.

- Commotio cordis. Disebabkan oleh pukulan ke dada langsung di atas jantung pada titik-titik tertentu dalam siklus detak jantung.

Commotio cordis lebih sering terjadi pada olahraga dengan objek proyektif seperti hoki es, lacrosse, dan baseball.

Apakah ada cara untuk membantu mencegah kematian jantung mendadak?

Ada beberapa langkah yang dapat diambil keluarga dan masyarakat untuk menurunkan risiko kematian jantung mendadak pada orang muda:

- Kunjungan rutin ke dokter secara teratur dan latihan fisik olahraga.

Semua anak membutuhkan kunjungan kesehatan rutin dengan dokter mereka. Kunjungan ini adalah kesempatan untuk mendapatkan pemeriksaan fisik lengkap dan riwayat kesehatan terperinci untuk membantu mengidentifikasi faktor risiko yang dapat berkontribusi pada SCA.

Konsultasi pra-partisipasi dengan guru atau guru olahraga juga penting, bahkan jika seorang anak tidak terlibat dalam olahraga terorganisir karena kelas olahraga dan kegiatan rekreasi dapat, dan harus, melibatkan banyak gerak/olahraga.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved