Persib Bandung

Kontroversi Tiket Pertandingan Persib vs Persija, Bobotoh Kecewa, Ancam Tak Datang ke GBLA

Suporter pendukung Persib Bandung, bobotoh sangat kecewa dengan sistem penukaran tiket yang digunakan dalam pertandingan Persib kontra Persija.

ist
Kontroversi Tiket Pertandingan Persib vs Persija, Bobotoh Kecewa, Ancam Tak Datang ke GBLA 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Suporter pendukung Persib Bandung, bobotoh sangat kecewa dengan sistem penukaran tiket yang digunakan dalam pertandingan Persib kontra Persija.

Bobotoh mengakui kalau system penukaran tiket sedikit ribet dan membuat para suporter enggan untuk membeli tiket demi datang ke stadion Gelora Bandung Lautan Api  (GBLA).

Bobotoh, julukan suporter Persib Bandung, menuntut agar ada perubahan sistem yang digunakan dalam jelang laga kolosal bertitel el clasico indonesia tersebut.

Bukan hanya perubahan system, namun juga mereka menuntut adanya perbaikan manajemen Persib.

Baca juga: Jadwal Liga 1 Pekan ke-11: Big Match Persib, Persija, Arema FC, Persebaya, Bali United vs Persikabo

Seperti sudah diketahui, bahwa sistem penjualan tiket kandang Persib harus dibeli secara online. 

E-ticket kemudian masih harus ditukarkan ke tiket fisik (gelang) pada hari pertandingan.

Sejumlah masalah ditemui bobotoh, mulai dari sistem online yang belum siap karena server penuh, sampai sistem penukaran yang dirasa tidak efisien karena per orang harus menunjukkan KTP. 

Bobotoh yang kesulitan mendapatkan tiket Persib lantas banyak yang mengurungkan niat untuk datang ke stadion.

Mewakili bobotoh yang berunjuk rasa, Yudi Baduy, Perdana Menteri Viking Persib Club (VPC) memaparkan tujuan aksi ini.

Mereka menuntut PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) menerapkan sistem distribusi kolektif khusus komunitas-komunitas. 

Baca juga: Label El Clasico Persib Vs Persija Liga 1 2022, Ini Pandangan Menurut Asisten Luis Milla

Hal ini bisa menjadi langkah yang lebih praktis untuk panpel dan suporter Persib agar bisa lebih mudah menyaksikan laga kandang Persib.

“Ini soal sistem distribusi karena memang kemarin kita dapat kendala ketika komunitas ini harus mengambil tiket one on one,” kata Yudi. 

“Sedangkan rombongan kami kalau datang satu bus dua bus itu harus satu-satu ngantri, kebayang yang luar kota gimana itu yang jadi kendala,” papar Yudi. 

“Jadi tuntutannya satu, permudah tiket khususnya untuk komunitas. Seperti yang sudah-sudah jalan, kolektif saja,” katanya menegaskan. 

Berkaca kepada model pengalokasian tiket sebelumnya-sebelumnya, setiap komunitas-komunitas bobotoh akan diberikan jatah kuota 8.000. 

Dari 8.000 jatah tiket tersebut akan didistribusikan kepada anggota-anggota komunitas.

Sistem tersebut yang ingin diberlakukan khusus komunitas, karena dianggap lebih simpel, dan punya pelayanan yang berbeda. 

Baca juga: MENANG 4 Tahun Lalu, Persib Bandung vs Persija Jakarta Skor 3-2, Akankah Terulang Lagi?

“Yang sudah-sudah jalan begitu sebelumnya kita begitu. Misal yang dapat kuota 8.000 kami atur distribusikan oleh kami simpel kok,” kata Yudi Baduy. 

“Dan (kebijakan) di klub lain-lain bisa. Ini ada suporter ada yang kategori umum ada yang komunitas, ritme, perlakuan, dan pelayanannya beda, distribusinya beda,” ucapnya lagi.

Aksi protes digelar Bobotoh Persib tersebut sempat memanas.

Aksi saling lempar benda, seperti batu, kayu, hingga botol kemasan minuman terjadi di antara suporter yang tengah melakukan aksi.

Terjadinya hal tersebut, diduga karena adanya oknum peserta aksi yang melakukan upaya provokasi agar memanasnya situasi terjadi.

Situasi tersebut segera mereda, setelah koordinasi lapangan mencoba menenangkan situasi para anggotanya, dengan cara melakukan imbauan melalui pengeras suara di atas mobil bak terbuka.

Sekitar selepas azan Asar, aksi serupa kemudian kembali terjadi.

Kini sasaran lemparan benda adalah gedung Graha Persib, di mana pada balkon gedung tersebut, terdapat para awak media tengah melakukan peliputan.

Massa meminta agar Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono untuk menemui para peserta aksi, dan menjanjikan bahwa proses pengelolaan dan distribusi tiket laga kandang Persib, dapat lebih dipermudah bagi para bobotoh.

"Kami minta Teddy (Tjahjono) untuk keluar dan temui kami sekarang, di sini,”

“Kami minta juga kerja sama dari wartawan untuk tidak mengambil foto-foto kami,”

“Kami tidak bertanggungjawab apabila tetap memaksa untuk mengambil foto, situasi akan semakin memanas," ujar salah seorang peserta aksi melalui mobil pengeras suara, Rabu 28 September 2022 lalu.

Meski tidak ada lemparan benda yang mengenai wartawan, tapi berbagai benda yang dilemparkan sempat mengenai badan dan kaca bangunan Graha Persib, yang menimbulkan kepanikan para pewarta untuk segera melindungi diri.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihak kepolisian pun meminta para pewarta untuk mundur dan menjauh dari balkon.

Bahkan, awak media diminta menghentikan proses peliputan aksi sementara waktu, hingga suasana kembali kondusif.

Tampak, dampak memanasnya situasi, petugas kepolisian anti huru hara pun disiagakan dan membentuk pagar di halaman parkir Graha Persib, untuk mengantisipasi aksi susulan massa.

Massa pun diminta membubarkan diri oleh pihak kepolisian pada pukul 17.30 WIB, karena waktu penyampaian aspirasi telah berakhir sesuai dengan ketetapan aturan perundangan-undangan.(*)

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tiket Persib Vs Persija: Ribuan Bobotoh Unjuk Rasa, Serukan Tuntutan

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved