Berita Gianyar

Sosok Anggota DPRD Gianyar Ketut Sumadhi, Dikenal Kader Militan dan Penyokong Suara Dapil Sukawati

Inilah sosok anggota DPRD Gianyar Ketut Sumadhi yang meninggal karena sakit. Almarhum dikenal sebagai kader militan PDIP Gianyar dan penyokong suara

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Bupati Gianyar, Made Mahayastra, Ketua DPRD Gianyar, Wayan Tagel Winarta (baju putih) bersama Ketut Sumadhi serta kader PDIP Gianyar lainnya saat pengumuman lolos sebagai anggota DPRD Gianyar tahun 2019 silam. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Inilah sosok anggota DPRD Gianyar Ketut Sumadhi yang meninggal karena sakit.

Almarhum dikenal sebagai kader militan PDIP Gianyar dan penyokong suara Dapil Sukawati.

Meninggalnya anggota DPRD Gianyar dari Fraksi PDIP, I Ketut Sumadhi (56) asal Banjar Sasih, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, selain meninggalkan duka, juga akan menjadi PR besar bagi PDIP Gianyar.

Hal itu karena Sumadhi menjadi salah satu kader penyokong suara terbesar nomor tiga di Dapil Sukawati.

Di mana pada Pileg 2019, Sumadhi berhasil mengantongi 7.332 suara.

Ketua DPRD Gianyar, I Wayan Tagel Winarta, yang juga Wakil Ketua Bidang Komunitas Seni Budaya PDIP Bali itu mengatakan, pihaknya sangat kehilangan salah satu kader militan sekaligus teman baiknya di DPRD Gianyar.

Baca juga: KABAR DUKA, Anggota DPRD Gianyar Ketut Sumadhi Meninggal Dunia, Sayoga: Hatinya Baik

"Beliau sangat gigih dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. Beliau sudah sejak dua tahun ini sakit kritis. Tapi tetap berusaha hadir dalam setiap kegiatan DPRD Gianyar. Semangat beliau sangat tinggi, karena itu kami sangat kehilangan," ujar Tagel.

Tagel juga mengatakan, mendiang Sumadhi merupakan salah satu kader PDIP yang berperan besar dalam raihan kursi PDIP di DPRD Gianyar.

Dengan jumlah suara yang cukup besar di Dapil Sukawati, Sumadhi menjadi salah satu kader handalan untuk mengamankan kursi di Dapil Sukawati.

"Semoga keluarga, sabahat dan kita yang ditinggalkan bisa tabah menghadapi kepergiatan beliau. Karena bagaimanapun, beliau sudah sakit sejak lama, dan saat ini beliau telah bebas dari rasa sakitnya. Kita doakan yang terbaik untuk arwah mendiang," tandasnya.

Duka mendalam juga dirasakan para staf Sekretariat DPRD Gianyar. Sebab, Sumadhi sangat dekat dengan semua pegawai di sekretariat.

Baca juga: Berlaku 30 Hari, Tukang Traktor di Gianyar Kini Dibekali Rekomendasi Subsidi BBM

"Kami keluarga besar sekretariat DPRD berduka cita, dumogi santih nyujur sunia loka, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ujar Sekwan Gianyar, I Wayan Kujus Pawitra, Rabu 28 September 2022.

Kujus mengatakan, semua staf di Sekretariat DPRD Gianyar telah mengetahui kabar duka tersebut, dan sangat kehilangan. Sebab, semasa hidupnya menjadi anggota DPRD Gianyar, mendiang sangat aktif.

"Beliau selalu ngantor, jarang absen, semangatnya sangat tinggi untuk melaksanakan tugas dan kewajiban beliau sebagai anggota dewan, boleh dikatakan hampir tidak pernah absen, termasuk sidang-sidang bintek beliau selalu hadir," ujarnya.

Terkait pengganti Sumadhi di DPRD Gianyar, Kujus belum mau berkomentar terkait hal tersebut.

"Maaf kami masih berduka, urusan pengganti antar waktu nanti saja, ada aturan KPU dan rekomendasi partai, gampang nanti saja itu, sekarang kami masih berduka," ujarnya.

Ketut Sumadhi meninggal dunia karena sakit di Rumah Sakit Umum (RSU) Ganesha, Celuk, Gianyar, Rabu 28 September 2022 sekitar pukul 03.00 Wita.

Ia merupakan anggota Fraksi PDIP dua periode, dan menjabat Ketua Badan Kehormatan DPRD Gianyar.

Jenazah akan dikremasi di Krematorium Bebalang, Bangli pada Jumat 30 September 2022 ini.

Adik mendiang, Dokter Wayan Sayoga saat ditemui di rumah duka, Banjar Sakih, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati menjelaskan, pada Rabu dini hari, mendiang mengalami sesak napas.

Dan, oleh pihak keluarga langsung dilarikan ke RSU Ganesha sekitar pukul 02.30 Wita.

Setelah sempat mengalami perawatan, akhirnya beliau pun menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 03.00 Wita.

"Dibawa ke rumah sakit karena sesak panas," ujarnya.

Dokter Sayoga mengungkapkan bahwa sebelum sesak napas, kekaknya tersebut telah mengalami penyakit gagal ginjal sekitar dua tahun lalu. Dan, sejak itu, mendiang pun rutin cuci darah.

"Dari semalam itu ada sesak napas. Tapi memang, selama ini rutin cuci darah karena ada gangguan ginjal. Tapi sebelum sesak napas, beliau masih aktif beraktivitas," ujarnya.

Dokter Sayoga pun kehilangan sosok yang tak neko-neko. Di mana di mata keluarga, Sumadhi dikenal sebagai orang yang tidak banyak bicara, namun hatinya tulus dan ringan tangan.

"Sosok kakak saya, dia tidak banyak bicara. Tapi hatinya baik, tulus dan ringan tangan," ujarnya.

Sepupu mendiang, I Nyoman Parwata Siman menambahkan, selama hidupnya, mendiang suka menolong orang, jujur dan jika menjanjikan sesuatu selalu ditepati.

"Beliau tak pernah bohong. Itu kesan saya selaku kakak," ujarnya.

Siman pun tak menyangka, adik sepupunya tersebut meninggal begitu cepat. Sebab, selama ini, mendiang sangat aktif berolahraga, khususnya beladiri kunta.

"Saat sakit, dia tetap semangat. Beliau juga olahragawan, ia atlet beladiri kunta," ujarnya.

Siman mengungkapkan, Sumadhi merupakan militan PDIP. Di mana sejak masih duduk di bangku SMA atau saat PDIP baru lahir, ia selalu ikut kampanye untuk PDI.

"Dari dulu memang aktif dalam kampanye PDIP, sejak SMA. Mungkin karena keturunan juga, karena ayahnya, Bapak Nyoman Candika itu tokoh PNI (Partai Nasional Indonesia)," ujarnya.

Sebagai sosok baik dan mudah bergaul, karir Sumadhi cukup moncer di dunia politik. Di mana sejak terjun ke pertarungan legislatif Gianyar, ia tak pernah gagal.

"Periode ini adalah periode keduanya sebagai DPRD Gianyar. Sejak mencalonkan diri, ia tak pernah gagal, langsung lolos. Karena beliau banyak teman dan pendukungnya," ujarnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved