Berita Denpasar

Ada Wayang Lemah hingga Rejang Renteng dalam Perayaan Tumpek Wayang di Pura Jagatnatha Denpasar

Pelaksanaan Tumpek Wayang di Kota Denpasar digelar di Pura Jagatnatha Denpasar. Pada kegiatan ini digelar pementasan wayang lemah dan juga rejang

Tribun Bali/Putu Supartika
Pelaksanaan Tumpek Wayang di Pura Jagatnatha Denpasar, Sabtu 1 Oktober 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Sabtu, 1 Oktober 2022 merupakan pelaksanaan Tumpek Wayang yang dirayakan oleh umat Hindu khususnya di Bali.

Perayaan Tumpek Wayang di Kota Denpasar digelar di Pura Jagatnatha Denpasar.

Pada kegiatan ini digelar pementasan wayang lemah dan juga rejang renteng.

Setelah itu dilanjutkan dengan persembahyangan bersama.

Pelaksanaan Tumpek Wayang ini digelar dengan menggelar upacara Jagat Kerthi.

Baca juga: Tumpek Wayang dan Kajeng Kliwon Sabtu 1 Oktober 2022, Berikut Jadwal Odalan Pura dan Merajan di Bali

Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan Tumpek Wayang merupakan hari suci pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Iswara.

Dimana hari ini berfungsi untuk menerangi kegelapan, memberikan pencerahan kehidupan di dunia serta mampu membangkitkan daya seni dan keindahan.

Tumpek Wayang, menurutnya  juga bermakna sebagai Hari Kesenian.

Karenanya, secara ritual diupacarai (kelahiran) berbagai jenis kesenian seperti wayang, barong, rangda, topeng, dan segala jenis gamelan.

“Aktivitas ritual tersebut sebagai bentuk rasa syukur terhadap Sang Hyang Taksu sering disimboliskan dengan upacara kesenian wayang kulit, karena mengandung berbagai unsur seni atau teater total. Dalam kesenian ini, semua eksistensi dan esensi kesenian sudah tercakup,” katanya.

Baca juga: Kajeng Kliwon Bersamaan dengan Tumpek Wayang, Apa Makna dan yang Harus Dilakukan?

Pihaknya menambahkan, melalui peringatan Hari Tumpek Wayang dengan Upacara Jagat Kerthi diharapkan mampu menyeimbangkan alam semesta beserta isinya.

Serta mampu memberikan kekuatan agar manusia senantiasa mulat sarira dan introspeksi diri.

Untuk diketahui, Tumpek Wayang ini dirayakan setiap enam bulan sekali yakni Sabtu Kliwon wuku Wayang.

Bagi yang lahir wuku Wayang biasanya melakukan ruwatan yang disebut Sapuh Leger.

Ritual ini erat kaitannya dengan cerita Rare Kumara dan Bhatara Kala. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Denpasar

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved