Liga 1 2022
Doni Gendong Anak Rebutan Keluar Stadion Kanjuruhan, Pasutri Tewas Terinjak-injak, Anaknya Selamat
kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, menewaskan ratusan orang, sepasang suami istri (pasutri) asal Kota Malang meninggal
Doni menduga, kedua korban meninggal dunia karena terinjak-injak dengan suporter lainnya yang hendak keluar dari stadion.
Sedangkan anak korban, dapat selamat setelah meminta pertolongan ke polisi.
"Kemungkinan, saudara saya jatuh dari tangga tribun lalu terinjak-injak suporter lainnya. Saat saya lihat, bagian muka jenazah sudah pucat membiru. Kalau anaknya, minta bantuan ke polisi yang sedang jaga di dalam stadion terus selamat," ungkapnya.
Dirinya menerangkan, almarhum Devi baru pertama kali menyaksikan pertandingan di Stadion Kanjuruhan.
Sedangkan almarhum Yulianton, sudah sering menonton sebelumnya.
"Kedua jenazah sampai rumah duka sekitar Subuh. Rencananya, akan segera dimakamkan di TPU Mergan sekitar pukul 09.00 WIB ini," tandasnya.
Terpisah, dua orang pemuda mendatangi RS Wava Husada Kepanjen untuk mencari informasi keberadaan temannya yang dikhawatirkan jadi korban kerusuhan usai pertandingan Arema vs Persebaya semalam.
Haidullah dan Rizal berasal dari Probolinggo.
"Saya nyari teman saya. Kemarin terpisah," kata Haidullah.
Dikisahkan, pada saat pertandingan Arema vs Persebaya, mereka bertiga duduk di tribun 12.
Mereka sengaja datang ke laga itu pada Sabtu pagi.
Begitu datang di Kepanjen, mereka langsung ke Stadion Kanjuruhan. Ia menceritakan saat terjadi kerusuhan di stadion.
"Polisi bertindak karena banyak yang melanggar di mana ada yang turun ke lapangan," katanya.
Ia menduga karena kondisi itu temannya panik dan terpisah dari keduanya.
"Semoga hanya kesasar saja. Soalnya dia hanya membawa HP dan tidak ada identitasnya," katanya.