Liga 1 2022
Doni Gendong Anak Rebutan Keluar Stadion Kanjuruhan, Pasutri Tewas Terinjak-injak, Anaknya Selamat
kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, menewaskan ratusan orang, sepasang suami istri (pasutri) asal Kota Malang meninggal
TRIBUN-BALI.COM, MALANG - Kabut duka dan suasana haru biru menggelayuti Malang dan sekitarnya seusai kerusuhan yang menewaskan ratusan orang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022 malam.
Sepasang suami istri (pasutri) asal Kota Malang, meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut.
Pasutri Aremania yang menjadi korban seusai menyaksikan laga Arema FC vs Persebaya adalah Muhammad Yulianton (40) dan Devi Ratnasari (30).
Pasutri tersebut merupakan warga Jalan Bareng Raya 2G RT 14 RW 8 Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen Kota Malang.
Baca juga: Sejarah Kelam Sepak Bola Indonesia dan Dunia,Ratusan Orang Tewas di Stadion Kanjuruhan Malang
Diketahui juga, pasutri itu menonton pertandingan tersebut bersama sang anak yang bernama Muhammad Alfiansyah yang masih berusia 11 tahun.
Seorang saudara korban, Doni (43) menjelaskan secara detail kejadian tersebut.
"Jadi di RT 14 ini, ada sebanyak 20 orang warganya menonton langsung pertandingan di stadion. Kami menonton di Tribun 14," ujar Doni, Minggu 2 Oktober 2022.
Setelah pertandingan itu berakhir, sekitar pukul 22.00 WIB, kondisi di dalam stadion mendadak ricuh.
Pada awalnya, kericuhan terjadi di tengah lapangan.
Tak lama kemudian, kericuhan itu mengarah ke bagian tribun penonton.
"Saat itu, petugas keamanan menembakkan gas air mata ke arah Tribun 12. Namun karena angin, asap dari gas air mata itu mengarah ke Tribun 14. Asap itu membuat perih mata, dan para penonton yang ada di Tribun 14 langsung berhamburan turun untuk segera keluar stadion," jelas Doni.
Doni pun langsung menggendong anaknya dan segera mengikuti para suporter yang lain untuk keluar stadion.
"Setelah itu, saya berhenti sebentar di bagian pintu keluar stadion. Tiba-tiba, Muhammad Alfiansyah ini datang menghampiri saya. Saya langsung tanya, kemana kedua orang tuamu kok enggak ada. Anak itu menjawab, kalau kedua orang tuanya masih di dalam stadion," bebernya.
Tak lama setelah itu, Doni melihat keberadaan kedua korban telah ditolong oleh orang lain.
Kemudian, korban dipinggirkan keluar stadion dan dibawa ke RS Teja Husada, Kabupaten Malang.