Berita Denpasar

Mendagri Tito Karnavian Minta TPST Kertalangu Dapat Selesai Sebelum KTT G20 Terlaksana di Bali

Mendagri Tito Karnavian Minta TPST Kertalangu Dapat Selesai Sebelum KTT G20 Terlaksana di Bali

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Pembangunan TPST yang berlokasi di Kertalangu, dikunjungi oleh, Menteri Dalam Negeri 

TRIBUN BALI.COM, DENPASAR - Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang berlokasi di Kertalangu, Denpasar dikunjungi oleh, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian pada, Kamis 6 Oktober 2022. Tito mengatakan, salah satu topik penting dari event G20 ini adalah masalah perubahan iklim atau climate change.

“Kita sekarang mulai panas, abrasi di pantai timur, pantai utara, banyak yg sudah terabrasi, kampung-kampung tenggelam sudah banyak jadi betul itu climate change. Maka, salah satu unsur penunjang perubahan iklim itu adalah masalah sampah,” jelasnya.

Lebih lanjutnya ia mengatakan, sampah yang tidak dikelola dengan baik termasuk juga pada sampah-sampah yang bertebaran di Laut, terlebih sampah plastik dapat membuat ekosistem di laut menjadi rusak, terumbu karang mati, ikan-ikan besar serta penyu mati karena memakan sampah plastik.

“Nah kemudian berkaitan dengan agenda G20 ini kita menjadi tuan rumah, kita bicara tentang perubahan iklim, kita bicara tentang  pengelolaan sampah sebagai bagian dari penanggulangn iklim. Yang ditakut nanti seluruh delegasi datang melihat sampah-sampah bertebaran,” imbuhnya

Terlebih, para delegasi ini nantinya tidak mungkin hanya berdiam diri pada satu tempat dan tentunya akan berkeliling khususnya pada wilayah Denpasar, Badung, Tabanan dan Gianyar. Pada daerah tersebut diharapkan pengelolaan sampahnya dapat tertangani dengan baik.

“Makanya kita kebut kerja sebelum summit November nanti kita operasional. Targetnya dua, pertama adalah di Jalanan jangan ada sampah. Kedua bila perlu kita ajak mereka (delegasi) lihat tempat pengelolaan sampah itu, mekanisme penanganan sampah mulai dari hulu sampai hilir. Ini kan hilir, hulunya di masyarakat dibanjar-banjar,” tandasnya.

Keempat wilayah seperti Badung, Denpasar, Gianyar dan Tabanan ini akan difokuskan karena akan menjadi tempat yang paling dikunjungi. Sehingga Tito mengingatkan jangan sampai sampah bertebaran ketika G20 berlangsung. Ia juga menekankan, untuk target sampah ini bukan hanya untuk KTT G20 saja. Sehingga jangan sampai setelah G20 banyak sampah yang bertebaran lagi.

“Saya harapkan nanti setelah G20 maka sampah disarbagita menjadi model dari hulu sampai hilir yang kita replikasi ke daerah lain di Indonesia. Banyak inisiatif seperti Banyuwangi, Surabaya, tapi kenapa disini ? Karena G20 tempat berlangsungnya puncak yang dihadiri 20 pimpinan Kepala Negara yang akan datang. Supaya gak dikira omong tok,” tandasnya.

Untuk jangka panjangnya TPST ini akan direplikasi ke daerah lain, dan nantinya agar daerah meniru TPST di Bali.

“Kedua kepada LHK dibawah koordinasi Menkomarves. Mudah-mudahan Oktober ini sebelum summit sudah ya bismilah saja mudah-mudahan bisa kita tampilkan didepan delegasi,” tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved