Tips Kesehatan
Waspada! Berikut Ciri-ciri Penyakit Ginjal Stadium Akhir yang Harus Diwaspadai Sejak Dini, Apa Saja?
Ginjal bertugas menyaring darah, membuang limbah melalui urin, memproduksi hormon, menyeimbangkan mineral, dan menjaga keseimbangan cairan.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Waspada! Berikut Ciri-ciri Penyakit Ginjal Stadium Akhir yang Harus Diwaspadai Sejak Dini
Berikut ini ciri-ciri penyakit ginjal stadium akhir yang patuh diperhatikan.
Baca juga: Perhatikan! Deretan Sayuran Berikut Ini Bisa Sebabkan Sakit Ginjal, Apa Saja?
Baca juga: Perhatikan! Deretan Sayuran Berikut Ini Bisa Sebabkan Sakit Ginjal, Apa Saja?
Ginjal merupakan organ tubuh penting yang memiliki banyak fungsi.
Ginjal bertugas menyaring darah, membuang limbah melalui urin, memproduksi hormon, menyeimbangkan mineral, dan menjaga keseimbangan cairan.
Ada banyak faktor risiko penyakit ginjal. Yang paling umum adalah diabetes yang tidak terkelola dan tekanan darah tinggi.
Alkoholisme, penyakit jantung, hepatitis C, dan HIV juga merupakan penyebab penyakit ginjal.
Ketika ginjal menjadi rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik, cairan dapat menumpuk di dalam tubuh dan limbah dapat menumpuk di dalam darah.
Lebih lanjut, simak ciri-ciri penyakit ginjal yang memasuki stadium akhir dan penyebabnya.
Ciri-ciri Penyakit Ginjal Stadium Akhir
Ketika ginjal sudah tidak berfungsi, penderita biasanya merasakan beberapa tanda penyakit ginjal stadium akhir. Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut beberapa di antaranya:
- Gatal-gatal di sekujur tubuh
- Tidak nafsu makan atau nafsu makan menurun drastis
- Ada rasa logam atau besi di mulut
- Sering kram otot atau otot kedutan
- Mual dan muntah
- Kebingungan
- Sesak napas atau napas terasa berat
- Kaki, terutama di bagian pergelangan kaki bengkak
- Urine yang keluar sangat sedikit atau sangat banyak
- Susah tidur
Jika Anda mendapati ciri-ciri penyakit ginjal stadium akhir di atas, segera bawa penderita ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Dokter dapat mendeteksi masalah kesehatan ini dengan melakukan pemeriksaan fisik dan melihat hasil tes darah lengkap penderita.
Apabila tidak segera ditangani, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi yang berdampak fatal, mulai dari anemia berat, penumpukan cairan di paru-paru dan jantung, kerusakan saraf, kerusakan otak, sampai stroke.
Penyebab Penyakit Ginjal Kronis
Sebelum berkembang menjadi penyakit ginjal stadium akhir, ada beberapa kondisi dan penyakit yang bisa jadi faktor pemicu gagal ginjal ini, antara lain:
- Penyakit jantung
- Diabetes dan hipertensi yang tidak terkontrol
- Penyalahgunaan narkoba
- Infeksi saluran kencing yang tidak diberikan penanganan medis tepat
- Faktor keturunan
- Peradangan kronis
- Kelainan ginjal bawaan lahir
- Penyakit kista ginjal
- Penyakit batu ginjal kronis
- Penyakit autoimun seperti lupus
Waspadai ciri-ciri penyakit ginjal stadium akhir di atas, terutama bagi Anda yang termasuk kelompok berisiko. Ingat, gagal ginjal bukan vonis akhir. Penyakit ini tetap bisa dikelola dengan cuci darah dan diimbangi dengan perilaku gaya hidup sehat.
5 Makanan Yang Tak Disadari Bisa Mengatasi Penyakit Ginjal
Dikutip dari Healthline.com, berikut ini adalah makanan yang murah dan didapatkan yang baik untuk kesehatan ginjal.
1. Alpukat
Alpukat sering disebut-sebut karena banyak kualitas nutrisinya, termasuk lemak, serat, dan antioksidan yang menyehatkan jantung.
Sementara alpukat biasanya merupakan tambahan yang sehat untuk diet, mereka yang memiliki penyakit ginjal mungkin perlu menghindarinya.
Ini karena alpukat merupakan sumber potasium yang sangat kaya. Satu alpukat berukuran rata-rata menyediakan 690 mg potasium.
Dengan mengurangi ukuran porsi menjadi seperempat dari alpukat, penderita penyakit ginjal masih dapat memasukkan makanan ini ke dalam makanan mereka sambil juga membatasi potasium, jika diperlukan.
Alpukat, termasuk guacamole, harus dibatasi atau dihindari pada diet ginjal jika Anda telah diberitahu untuk memperhatikan asupan kalium Anda.
Namun, ingatlah bahwa individu yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda, dan tujuan diet dan kesehatan Anda secara keseluruhan adalah hal yang paling penting untuk dipertimbangkan.
2. Pisang
Pisang dikenal karena kandungan potasiumnya yang tinggi.
Meskipun secara alami rendah sodium, 1 buah pisang ukuran sedang menyediakan 422 mg potassium.
Jika kamu telah diinstruksikan untuk membatasi asupan kalium, mungkin sulit untuk melakukannya jika pisang adalah makanan pokok sehari-hari.
Sayangnya, banyak buah tropis lainnya juga memiliki kandungan potasium yang tinggi.
Namun, nanas mengandung potasium yang jauh lebih sedikit daripada buah tropis lainnya dan bisa menjadi alternatif yang lebih cocok namun enak.
3. Kentang Dan Ubi Jalar
Kentang dan ubi jalar adalah sayuran kaya kalium.
Hanya satu kentang panggang berukuran sedang (156 gram) mengandung 610 mg potasium, sedangkan satu ubi jalar panggang berukuran rata-rata (114 gram) mengandung 541 mg potassium.
Untungnya, beberapa makanan tinggi kalium, termasuk kentang dan ubi jalar, dapat direndam atau dicuci untuk mengurangi kandungan kaliumnya.
Memotong kentang menjadi potongan-potongan kecil dan tipis dan merebusnya setidaknya selama 10 menit dapat mengurangi kandungan kalium sekitar 50 persen.
Kentang yang direndam dalam air minimal 4 jam sebelum dimasak terbukti memiliki kandungan kalium yang lebih rendah dibandingkan yang tidak direndam sebelum dimasak (34).
Metode ini dikenal sebagai pelindian kalium atau metode masak ganda.
Meskipun kentang masak ganda menurunkan kandungan kalium, penting untuk diingat bahwa kandungan kaliumnya tidak dihilangkan dengan metode ini.
Jumlah potasium yang cukup besar masih bisa ada dalam kentang yang dimasak dua kali, jadi yang terbaik adalah mempraktikkan kontrol porsi untuk menjaga kadar potasium tetap terkendali.
4. Tomat
Tomat adalah buah potasium tinggi lainnya yang mungkin tidak sesuai dengan pedoman diet ginjal.
Mereka dapat disajikan mentah atau direbus dan sering digunakan untuk membuat saus.
Hanya 1 cangkir saus tomat dapat mengandung lebih dari 900 mg potasium.
Sayangnya bagi mereka yang menjalani diet ginjal, tomat biasanya digunakan dalam banyak hidangan.
Memilih alternatif dengan kandungan potasium yang lebih rendah sangat tergantung pada preferensi selera Anda.
Namun, menukar saus tomat dengan saus cabai merah panggang bisa sama lezatnya dan memberikan lebih sedikit potasium per porsi.
5. Air Putih
Selain makanan, tubuh kita juga butuh asupan cairan setiap harinya.
Hal itu karena sel dalam tubuh menggunakan air untuk membawa racun ke dalam aliran darah.
Barulah ginjal akan menyaring racun ini dan mengeluarkannya dari dalam tubuh melalui urine atau air seni.
Jadi, untuk menyehatkan ginjal kita harus rajin minum air putih, terutama saat sudah merasa haus.
Minum air putih juga bantu menghidrasi tubuh kita agar tidak kekurangan cairan.
(*)