Berita Denpasar

Ketut Putrayasa Buat Tropi Penjor Menggunakan Kuningan dan Batu Lahar Gunung Agung

Ketut Putrayasa Buat Tropi Penjor Menggunakan Kuningan dan Batu Lahar Gunung Agung untuk BaliMakarya Film Festival

Penulis: Putu Supartika | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
I Ketut Putrayasa menunjukkan tropi penjor karyanya yang terbuat dari kuningan dan batu lahar Gunung Agung 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Seniman asal Bali, I Ketut Putrayasa menjadi pembuat tropi untuk acara festival film Asie Tenggara yakni BaliMakarya Film Festival.

Dimana Putrayasa membuat sebanyak sembilan buah tropi.

Dalam pembuatan piala ini dirinya menghabiskan waktu selama tiga bulan.

Tropi yang dibuat berbentuk penjor dengan teknik las berlapis.

I Ketut Putrayasa menunjukkan tropi penjor karyanya yang terbuat dari kuningan dan batu lahar Gunung Agung
I Ketut Putrayasa menunjukkan tropi penjor karyanya yang terbuat dari kuningan dan batu lahar Gunung Agung (TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA)

Untuk pembuatan penjor ini menggunakan kuningan.

"Logam kuningan ini bermakna sebuah pencapaian, dan teknik berlapis adalah simbol kebudayaan yang berlapis-lapis," kata Putrayasa, seniman asal Tibubeneng Badung, Selasa 11 Oktober 2022.

Sementara itu, untuk tatakan atau pedestal piala menggunakan batu lahar Gunung Agung Karangasem.

"Batu lahar Karangasem ini sebagai spirit ledakan dalam berkreativitas. Ada sejarah yang tersimpan dalam batu ini dimana tahun 1963 ada letusan Gunung Agung," katanya.

Tropi ini dibuat bukan sebagai bentuk penjor yang realis, namun dirinya mengambil dari siluet penjor.

Pada patung juga terdapat ruang-ruang yang dibuat dari kawat kuningan yang dijalin dan dilas berlapis.

Ada dua penjor yang saling berhadapan merunduk lambang cinta dan juga rendah hati.

Pembuatan piala ini menghabiskan waktu tiga bulan.

"Saya berharap tropi ini sebagai tugu peringatan agar selalu mengenang bahwa ia pernah menorehkan sejarah dalam hidupnya medapat piala ini," katanya.

Sementara itu, Founder & Board BaliMakarya Film Festival, Tommy F Awuy mengatakan dipilihnya penjor sebagai tropi karena merupakan lambang kesuburan tanah Bali.

"Penjor lambang kehidupan, kejayaan dan hormat kembali kepada bumi. Saya kenal Putrayasa lewat karya patungnya Sisipus yang menarik perhatian saya," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved