Berita Gianyar

Dampak Tanah Longsor dan Pohon Tumbang di Payangan, 10 SD Diliburkan 

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Gianyar, disebutkan bahwa 10 sekolah di Payangan yang diliburkan akibat hujan lebat.

Net
Ilustrasi longsor - Berdasarkan data Dinas Pendidikan Gianyar, disebutkan bahwa 10 sekolah di Payangan yang diliburkan akibat hujan lebat. Di antaranya SDN 1 Buahan, SDN 2 Buahan, SDN 3 Buahan, SDN 4 Buahan dan SDN 5 Buahan. Selanjutnya, SDN 1 Kelusa, SDN 2 Kelusa dan SDN 3 Kelusa, SDN 1 Bresela dan SDN 2 Bresela. Kepala Dinas Pendidikan Gianyar, Made Suradnya, mengatakan keputusan meliburkan siswa didik ini, karena akses menuju sekolah tidak bisa dilalui kendaraan. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Peristiwa tanah longsor dan pohon tumbang, serta hujan lebat yang tak menunjukkan tanda-tanda reda menyebabkan Dinas Pendidikan Gianyar mengambil langkah strategis.

Yaitu dengan meliburkan 10 sekolah dasar (SD) di Kecamatan Payangan, Senin 17 Oktober 2022.

Hal ini untuk menyelamatkan siswa dan guru, dari kemungkinan terjadinya bencana.

Sebab, lokasi sekolah rawan longsor, dan akses menuju sekolah tersebut juga sedang dilanda bencana alam. 

Baca juga: Beberapa Banjar Terisolir Akibat Longsor di Buahan Payangan Warga: Terpaksa Libur Kerja

Baca juga: Tertimbun Longsor, Bocah 11 Tahun di Desa Apuan Tabanan Meninggal Dunia

Ilustrasi bencana alam - Peristiwa tanah longsor dan pohon tumbang, serta hujan lebat yang tak menunjukkan tanda-tanda reda menyebabkan Dinas Pendidikan Gianyar mengambil langkah strategis.

Yaitu dengan meliburkan 10 sekolah dasar (SD) di Kecamatan Payangan, Senin 17 Oktober 2022.

Hal ini untuk menyelamatkan siswa dan guru, dari kemungkinan terjadinya bencana.

Sebab, lokasi sekolah rawan longsor, dan akses menuju sekolah tersebut juga sedang dilanda bencana alam. 
Ilustrasi bencana alam - Peristiwa tanah longsor dan pohon tumbang, serta hujan lebat yang tak menunjukkan tanda-tanda reda menyebabkan Dinas Pendidikan Gianyar mengambil langkah strategis. Yaitu dengan meliburkan 10 sekolah dasar (SD) di Kecamatan Payangan, Senin 17 Oktober 2022. Hal ini untuk menyelamatkan siswa dan guru, dari kemungkinan terjadinya bencana. Sebab, lokasi sekolah rawan longsor, dan akses menuju sekolah tersebut juga sedang dilanda bencana alam.  (Tribunnews)

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Gianyar, disebutkan bahwa 10 sekolah di Payangan yang diliburkan akibat hujan lebat.

Di antaranya SDN 1 Buahan, SDN 2 Buahan, SDN 3 Buahan, SDN 4 Buahan dan SDN 5 Buahan. Selanjutnya, SDN 1 Kelusa, SDN 2 Kelusa dan SDN 3 Kelusa, SDN 1 Bresela dan SDN 2 Bresela.

Kepala Dinas Pendidikan Gianyar, Made Suradnya, mengatakan keputusan meliburkan siswa didik ini, karena akses menuju sekolah tidak bisa dilalui kendaraan.

Pihaknya tak ingin memaksakan siswa untuk bersekolah.

Sebab hal tersebut berbahaya, karena sewaktu-waktu akses mereka bisa longsor kembali.

Jikapun dipaksanakan, siswa dipastikan dalam kondisi was-was.

Ilustrasi sekolah - Berdasarkan data Dinas Pendidikan Gianyar, disebutkan bahwa 10 sekolah di Payangan yang diliburkan akibat hujan lebat.

Di antaranya SDN 1 Buahan, SDN 2 Buahan, SDN 3 Buahan, SDN 4 Buahan dan SDN 5 Buahan. Selanjutnya, SDN 1 Kelusa, SDN 2 Kelusa dan SDN 3 Kelusa, SDN 1 Bresela dan SDN 2 Bresela.

Kepala Dinas Pendidikan Gianyar, Made Suradnya, mengatakan keputusan meliburkan siswa didik ini, karena akses menuju sekolah tidak bisa dilalui kendaraan.
Ilustrasi sekolah - Berdasarkan data Dinas Pendidikan Gianyar, disebutkan bahwa 10 sekolah di Payangan yang diliburkan akibat hujan lebat. Di antaranya SDN 1 Buahan, SDN 2 Buahan, SDN 3 Buahan, SDN 4 Buahan dan SDN 5 Buahan. Selanjutnya, SDN 1 Kelusa, SDN 2 Kelusa dan SDN 3 Kelusa, SDN 1 Bresela dan SDN 2 Bresela. Kepala Dinas Pendidikan Gianyar, Made Suradnya, mengatakan keputusan meliburkan siswa didik ini, karena akses menuju sekolah tidak bisa dilalui kendaraan. (Shutterstock via Kompas.com)

"Kalau dipaksa sekolah, akan membahayakan keselamatan siswa, karena kemungkinan saat perjalanan ke sekolah mareka menghadapi bencana tidak terduga," ujar Suradnya.

Suradnya juga mengungkapkan, peristiwa ini tak hanya dialami oleh siswa SD.

Tetapi juga SMP, namun pihaknya tak bisa meliburkan sekolah SMP karena lokasi sekolah tak membahayakan.

Namun ia tak menampik, sejumlah siswa SMP tak bisa sekolah karena aksesnya ditutup longsor.

Karena itu, ia meminta kepala sekolah SMP di Payangan, untuk memberikan kebijakan pada siswa yang berada di jalur longsor.

"Diimbau kepada kepala sekolah baik SD dan SMP, untuk memerhatikan keselamatan siswa peserta didiknya.

Kalau dirasa cuaca tidak bersahabat dan kemungkinan ada hujan lebat, sebaiknya diliburkan atau sesuaikan dengan kondisi di lapangan," ujarnya.

Ilustrasi - Berdasarkan data Dinas Pendidikan Gianyar, disebutkan bahwa 10 sekolah di Payangan yang diliburkan akibat hujan lebat.

Di antaranya SDN 1 Buahan, SDN 2 Buahan, SDN 3 Buahan, SDN 4 Buahan dan SDN 5 Buahan. Selanjutnya, SDN 1 Kelusa, SDN 2 Kelusa dan SDN 3 Kelusa, SDN 1 Bresela dan SDN 2 Bresela.

Kepala Dinas Pendidikan Gianyar, Made Suradnya, mengatakan keputusan meliburkan siswa didik ini, karena akses menuju sekolah tidak bisa dilalui kendaraan.
Ilustrasi - Berdasarkan data Dinas Pendidikan Gianyar, disebutkan bahwa 10 sekolah di Payangan yang diliburkan akibat hujan lebat. Di antaranya SDN 1 Buahan, SDN 2 Buahan, SDN 3 Buahan, SDN 4 Buahan dan SDN 5 Buahan. Selanjutnya, SDN 1 Kelusa, SDN 2 Kelusa dan SDN 3 Kelusa, SDN 1 Bresela dan SDN 2 Bresela. Kepala Dinas Pendidikan Gianyar, Made Suradnya, mengatakan keputusan meliburkan siswa didik ini, karena akses menuju sekolah tidak bisa dilalui kendaraan. (Pixabay)

Kepada orangtua siswa, Suradnya meminta agar ikut mengawasi putra-putrinya agar tidak bermain di areal sungai atau tebing yang tinggi termasuk di bawah pohon perindang.

"Situasi ini masih berpeluang terjadi beberapa hari ke depan, sehingga mari kita sama-sama waspada," tandasnya.

Pihaknya pun meminta pada kepala sekolah, agar mengecek kondisi bangunan sekolah dan lingkungan sekitar.

Imbauan ini bukan saja untuk sekolah di Payangan, tetapi di Kabupaten Gianyar secara umum.

Sebab memasuki musim hujan, pihaknya tak ingin ada siswa belajar di bangunan yang rawan roboh atau sekolah yang terancam adanya pohon tumbang.

"Imbauan kepada kepala sekolah agar mengecek kondisi bangunan sekolah dan lingkungan.

Jika ada potensi pohon tumbang di lingkungan sekolah, diharapkan agar segera dipangkas. Bisa berkoordinasi BPBD Gianyar," ujarnya.

Suradnya berharap, peristiwa tanah longsor dan pohon tumbang ini bisa segera diatasi, supaya para siswa yang diliburkan hari ini, bisa kembali ke sekolah di hari esok.

"Semoga hari ini atas kerja keras Tim BPBD akses jalan kembali normal dan anak-anak bisa sekolah kembali," harapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved