Berita Tabanan

Tertimbun Longsor, Bocah 11 Tahun di Desa Apuan Tabanan Meninggal Dunia

Seorang bocah 11 tahun, meninggal dunia setelah tertimpa longsor yang menghantam rumahnya di Banjar Apuan Desa Apuan, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bal

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
tribun bali/I Made Ardhiangga Ismayana
Rumah atau TKP longsor di Banjar Apuan Desa Apuan, Kecamatan Baturiti Tabanan, Bali, Senin 17 Oktober 2022. Longsor ini menimpa seorang bocah yang menyebabkannya meninggal dunia. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Seorang bocah 11 tahun, meninggal dunia setelah tertimpa longsor yang menghantam rumahnya di Banjar Apuan Desa Apuan, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali.

Bocah yang meninggal dunia, diketahui adalah I Putu Aldi Prayoga, 11 tahun.

Korban merupakan anak dari I Kadek Mega Antara, 35 tahun.


Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian longsor ini terjadi sekitar pukul 05.30 Wita, Senin 17 Oktober 2022.

Saat itu hujan turun dengan derasnya. Tidak ada bunyi atau suara yang terdengar ketika longsor terjadi. 

Baca juga: Pemprov Bali Berikan CSR 2 Unit Mobil Dari Hutama Karya untuk MDA Tabanan dan Gianyar


Pantauan di lapangan, rumah berukuran 6x8 meter milik korban, nyaris hancur lebur, hanya tersisa pondasi di sisi timur saja.

Sedangkan sisi barat hanya berupa tembok dan jendela.

Sedangkan penyangga rumah dan kamar tidur serta ruang tamu terutama bagian rumah sisi barat, seluruhnya ambruk tertimbun material longsor yang sebagian besar material longsor berupa lumpur.

Longsor terjadi akibat derasnya hujan yang turun dan menimpa korban yang saat itu tengah tertidur.

Tanah liat atau lumpur tidak lagi bisa menahan gerusan air yang sudah terjadi sejak pukul 04.00 Wita.

Longsoran tanah ini berada tepat di sisi barat rumah.

Baca juga: Hujan Deras Picu Pelayanan Pelanggan PDAM di Tabanan

Selain korban meninggal dan rumah yang porak-poranda, material longsor pun menumpuk di depan rumah korban.

Wakil Bupati Tabanan, I Made Edi Wirawan pun langsung terjun ke lapangan meninjau bencana longsor.


Di jalan menuju lokasi longsor, tepat di jalan utama menuju ke Bypass Singaraja-Denpasar, di wilayah Desa Apuan itu, juga terjadi beberapa longsor.

Setidaknya ada sekitar dua titik longsor.

Dengan demikian, aparat desa setempat dibantu personel TNI dan Polri melakukan evakuasi material longsor karena menghalangi lalu lintas pengguna jalan.

Baca juga: Hujan Deras Picu Pelayanan Pelanggan PDAM di Tabanan

Sementara di lokasi kejadian, material reruntuhan juga belum sempat dievakuasi, motor ayah korban masih berada di teras rumah dan tertimbun material longsor.


Wakil Bupati Tabanan, I Made Edi Wirawan, mengatakan, bahwa seperti diketahui Tabanan memiliki demografi berbukit-bukit.

Sehingga cukup rawan dalam terjadinya bencana. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar waspada.

Terutama di saat musim penghujan seperti saat ini.

“Ya seperti kejadian saat ini, ada satu anak meninggal karena bencana. Semoga kewaspadaan dijaga bersama. Dan tidak ada korban jiwa lagi,” ucapnya, ketika ditemui di rumah duka.

Baca juga: Hujan Deras Picu Pelayanan Pelanggan PDAM di Tabanan


Edi mengaku, bahwa untuk khusus di Kecamatan Baturiti ada sekitar 12 titik bencana tanah longsor. Sedangkan di Kecamatan lain, ada di Kecamatan Marga tiga titik dan Kecamatan Pupuan tiga titik.

Hampir 20 titik bencana terjadi selama satu hari ini, karena curah hujan tinggi.

“Atas bencana ini, kami menyikapi dengan cepat longsor, terutama yang menimpa jalan. Dan sudah terselesaikan dengan baik. Material sudah dievakuasi. Dan pihaknya langsung terjun ke rumah duka, turut berduka karena korban yang masih kecil meninggal dunia ketika memang sedang tidur,” bebernya. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Tabanan

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved