Berita Klungkung

BENCANA ALAM di Klungkung Akibat Hujan Deras, Palinggih Roboh Hingga Jalan Nyaris Putus!

Bencana karena hujan deras, juga terjadi di Klungkung, membuat nyaris jalan putus dan palinggih roboh karena longsor.

Eka Mita/Tribun Bali
Bali dikepung bencana, terjadi sejak hujan deras melanda Pulau Surga beberapa waktu belakangan ini.  Bencana karena hujan deras, juga terjadi di Klungkung, membuat nyaris jalan putus dan palinggih roboh karena longsor. 

TRIBUN-BALI.COM - Bali dikepung bencana, terjadi sejak hujan deras melanda Pulau Surga beberapa waktu belakangan ini. 

Bencana karena hujan deras, juga terjadi di Klungkung, membuat nyaris jalan putus dan palinggih roboh karena longsor.

Adanya hujan deras yang mengguyur Klungkung, juga menyebabkan beberapa bangunan di Pasraman Griya Taman Amerta roboh.

Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pengecekan ke lokasi terjadinya bencana alam.

Tembok yang roboh sepanjang 20 meter dan tinggi sekitar 8 meter.

Baca juga: Penemuan Mayat Dipastikan Ni Putu Widya Siswi Kelas XII SMA Ditemukan Meninggal Dunia

Baca juga: KRONOLOGI Desak Okta Meninggal Dunia di Bangli, Sang Ibu Sudah Peringatkan Sebelumnya

Baca juga: ATENSI Kemanusiaan, PMI Dirikan Dapur Umum, Warga Harapkan Donasi Makanan & Pakaian

Adanya hujan deras yang mengguyur Klungkung, juga menyebabkan beberapa bangunan di Pasraman Griya Taman Amerta roboh.

Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pengecekan ke lokasi terjadinya bencana alam.

Tembok yang roboh sepanjang 20 meter dan tinggi sekitar 8 meter.
Adanya hujan deras yang mengguyur Klungkung, juga menyebabkan beberapa bangunan di Pasraman Griya Taman Amerta roboh. Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pengecekan ke lokasi terjadinya bencana alam. Tembok yang roboh sepanjang 20 meter dan tinggi sekitar 8 meter. (Eka Mita Suputra/Tribun Bali)

"Tiga bangunan palinggih akibat ikut tergerus luapan air sungai.

Perkiraan kerugian material akibat bencana alam tersebut mencapai Rp 80 juta," ujar Widiada, Selasa (18/10/2022).

Musibah ini menyebabkan aktivitas keagamaan, warga di pasraman tersebut menjadi terganggu.

Mengingat material bangunan yang roboh masih berserakan di lokasi bencana.

"Warga yang beraktivitas di sekitar pasraman kami minta berhati-hati.

Mengingat bahaya luapa air sungai masih berpotensi terjadi, karena intensitas curah hujan hari ini sangat tinggi," jelasnya.

Hujan deras masih mengguyur Klungkung sejak Senin (17/10/2022), hingga Selasa (18/10/2022). Cuaca buruk ini juga menyebabkan bencana di Klungkung. Diantaranya akses jalan di Dusun Cucukan, Desa Selat, Klungkung yang mengalami longsor.
Hujan deras masih mengguyur Klungkung sejak Senin (17/10/2022), hingga Selasa (18/10/2022). Cuaca buruk ini juga menyebabkan bencana di Klungkung. Diantaranya akses jalan di Dusun Cucukan, Desa Selat, Klungkung yang mengalami longsor. (Eka Mita Suputra/Tribun Bali)

Kejadian hujan deras masih mengguyur Klungkung, sejak Senin (17/10/2022), hingga Selasa (18/10/2022).

Kondisi cuaca buruk ini, juga menyebabkan bencana alam di Klungkung.

Diantaranya akses jalan di Dusun Cucukan, Desa Selat, Klungkung yang mengalami longsor.

Jalan yang mengalami kerusakan berat, akibat tergerus longsor di Desa Selat, merupakan akses warga menuju Setra dan Pura Dalem Desa Adat Cucukan.

Akses jalan itu juga menghubungkan wilayah Desa Selat ke wilayah Dusun Tulang Nyuh Desa Tegak.

"Jalan ini hampir putus.

Dinding jalan ini sangat labil, sudah tergerus hampir setengahnya," ujar Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, ketika meninjau lokasi bencana, Selasa (18/10/2022).

Longsornya jalan itu, membuat sebuah pohon bunut besar tumbang ke arah jalan.

Sehingga menutup akses jalan menuju Desa Adat Tulang Nyuh.

Tidak hanya itu, akibat pohon tumbang, saluran air PDAM terputus dan kabel listrik tertimpa dahan pohon besar ini.

"Cuaca sedang tidak bersahabat, semua warga agar meningkatkan kewaspadaan, karena situasi hujan seperti sekarang masih akan berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan," jelasnya.

Pihaknya meminta Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman (PUPRKP) ke depan agar lebih dini mendeteksi.

Jika ada badan jalan yang rawan longsor saat terjadi hujan deras.

Sehingga dampak bencana alam sebisa mungkin diminimalisir.

BPBD diminta menindaklanjuti, dengan melakukan pembersihan dahan-dahan pohon sehingga warga bisa melalui jalan tersebut dengan hati-hati.

PDAM juga agar segera memperbaiki jaringan air, sehingga warga bisa secepatnya mendapatkan air bersih.

"Kondisi jalan ini sebenarnya sudah dilaporkan warga, namun karena keterbatasan anggaran perbaikannya tertunda," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved