Berita Jembrana
Korban Hanyut Ni Putu Widya Diupacarai Hari Ini, Prosesi Pitra Yadnya Mageseng Ring Geni
Upacara Pitra Yadnya mendiang Putu Widya, siswi kelas XII di SMAN 2 Mendoyo ini, nantinya akan dilakukan mageseng ring geni (dibakar) di Setra Tembles
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Korban terseret arus Sungai Bilukpoh, Ni Putu Widya Margareta, akan diupacarai hari ini, Rabu 19 Otkober 2022 siang.
Ia adalah korban keganasan bencana alam di Jembrana, dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Upacara Pitra Yadnya mendiang Putu Widya, siswi kelas XII di SMAN 2 Mendoyo ini, nantinya akan dilakukan mageseng ring geni (dibakar) di Setra Tembles, Desa Penyaringan.
Menurut Perbekel Penyaringan, I Made Desta, pihaknya bersama staf desa kembali melayat ke rumah duka, Rabu 19 Oktober 2022 pagi.
Dalam kesempatan tersebut, pihak keluarga terutama orang tua korban sudah mulai beraktivitas.
Baca juga: MAYAT Ditemukan Warga Dipastikan Jasad Putu Widya, Siswi Terpeleset di Jembatan Perak Penyaringan
Baca juga: BREAKING NEWS! Jasad Perempuan Ditemukan Warga, Diduga Siswi SMA Hanyut di Sungai Bilukpoh

"Tadi kami juga ke rumah duka.
Secara umum orang tua korban sudah mulai bisa diajak komunikasi," kata Made Desta saat dikonfirmasi.
Dia melanjutkan, sesuai informasi dari keluarga korban, jenazah Ni Putu Widya Margareta (17), akan dilaksanakan upacara pada siang hari ini.
Sebab, saat ini pihak keluarga telah melakukan sejumlah persiapan, seperti melengkapi banten upakaranya.
"Dari keluarga katanya pengabenan, artinya dibakar atau mageseng ring geni.
Mungkin siangan, karena masih menunggu upakaranya selesai," tuturnya.
Dari pengamatan Made Desta, di lokasi rumah duka sendiri seluruh keluarga tengah sibuk mempersiapkan upakara.
Dan siang ini masih persiapan untuk nyiraman layon (memandikan jenazah) secara Hindu.

"Prosesi pengabenan dilaksanakan hari ini, karena adanya beberapa luka lebam di tubuh korban.
Kami harap prosesnya bisa berjalan dengan lancar hingga selesai," harapnya.
Kepergian Ni Putu Widya Margareta (17), meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan keluarga besar sekolahnya.
Siswi kelas XII di SMAN 2 Mendoyo itu, harus meregang nyawa setelah terpeleset dan jatuh ke derasnya aliran Sungai Bilukpoh, Senin 17 Oktober 2022 pagi.
Ia kemudian ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, di bibir Pantai Delod Berawah oleh warga yang sedang mencari kayu.
Menurut Kepala SMAN 2 Mendoyo, I Komang Winata, menyatakan kepergian seorang siswinya itu menjadi duka yang mendalam bagi keluarga besar SMAN 2 Mendoyo.
Apalagi warga sekolah mengenang Ni Putu Widya sosok yang rajin.
"Memang anak yang kreatif, dan rajin juga. Ia rajin itu tidak hanya di sekolah, tapi juga rajin membantu orang tuanya.
Winata menuturkan, dalam kesehariannya, ia juga diajak orang tuanya untuk berjulan sayur.
Bahkan, siswi jurusan IPS I itu juga sempat bercerita kepada wali kelasnya punya cita-cita sebagai pengusaha sayur.
"Sekarang ibunya masih memiliki bayi, tugas itu (berjualan) kemudian digantikan atau dilakukan almarhum.
Intinya, siswi ini sangat membantu orang tuanya," tuturnya.
Di kegiatan sekolah, kata dia, Ni Putu Widya juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Dan anaknya adalah siswi yang sangat disiplin tergolong anak pintar.
"Dia (korban) juga masuk 10 besar di kelasnya.
Intinya tidak pernah ada masalah, orangnya baik.
Bahkan teman sebangkunya juga sangat merasa kehilangan," katanya.
Dia berharap, dengan telah ditemukannya korban, keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan.
"Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dan ikhlas," tutupnya. (*)