Berita Denpasar

Pegawai PDAM Denpasar Hanyut di Tukad Ayung, Niasari Lihat Tangan Patra Berayun

Seorang Staf PDAM Kota Denpasar terseret saat hujan di Tukad Ayung, Rabu 19 Oktober 2022

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TB/Istimewa
Seorang pekerja PDAM Denpasar terseret arus di Dam Peraupan, Banjar Umadesa, Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Rabu 19 Oktober 2022 - Pegawai PDAM Denpasar Hanyut di Tukad Ayung, Niasari Lihat Tangan Patra Berayun 

Sesampainya di pantai, personel Basarnas Bali serta kepolisian segera mengevakuasi korban.

Jenazah Nyoman Patra telah dibawa ke RSUP Prof IGNG Ngoerah (RSUP Sanglah) Denpasar untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi mengetatakan, korban Nyoman Parta berasal dari Banjar Gunung Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan.

Peristiwa nahas itu terjadi sebelum hujan deras mengguyur Kota Denpasar, namun arus air diperkirakan memang sudah deras.

Korban saat kejadian ditemani oleh kedua temannya yang lain, yakni Ida Bagus Made Suarsana Adinata (27) dan I Rai Suryadi (53), yang bersama-sama sedang turun ke sungai untuk membersihkan ranting kayu yang berada di Dam Sungai Ayung.

“Pada saat pembersihan, yang turun ke bawah untuk melakukan pembersihan sampah adalah korban bersama Ida Bagus Mase Suarsana. Sedangkan Rai Surydi berada di atas,” katanya.

Korban terpeleset saat sedang membersihkan ranting kayu tersebut.

“Pada saat korban membersihkan sampah dan ranting kayu, kaki korban terpeleset dan kemudian korban tenggelam,” tambahya.

Gus Dek, saksi sekaligus rekan korban mengatakan, mulanya ia, korban, dan satu rekan lainnya hendak membersihkan sampah-sampah yang hanyut pasca turun hujan di seputar Sungai Ayung.

“Habis air besar, kita kan biasa membersihkan sisa-sisa material yang kemarin hanyut untuk supaya tidak masuk ke terowongan dan mengganggu kondisi air PDAM,” jelas Gus Dek di dam Peraupan.

Pembersihan dilakukan di sebelah utara pintu air, yang perlahan-lahan bergeser ke selatan menuju dekat pintu air di Sungai Ayung.

Gus Dek menuturkan, saat berada di dekat pintu air, kondisi masih kondusif.

Kejadian bermula ketika Nyoman Patra kembali bergeser ke utara untuk membersihkan material lainnya yang masih tersisa.

“Dari bawah pohon kelapa ini ke selatan, sampai di dinding itu, masih aman. Nggak tahu mengapa, waktu Pak Man (korban, Red) pindah posisi, mau ke utara atau ke mana, tiba-tiba saja langsung hanyut,” jelas Gus Dek.

Gus Dek menduga, Nyoman Patra hanyut lantaran pasir yang dipijaknya hanyut. Gus Dek menambahkan, hanyutnya pasir yang dipijak korban disebabkan pula oleh arus air yang cukup deras.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved