Berita Bali

Bencana Alam di Bali Tak Pengaruhi KTT G20, Gubernur Bali Koster Sebut Ini Banjir Terakhir

Jelang event KTT G20, bencana tidak akan pengaruhi G20, penyebab bencana alam ini dinilai karena maraknya terjadi alih fungsi lahan

ist
Gubernur Wayan Koster dan Kapolda Bali Tinjau 3 Lokasi Bencana di Kabupaten Tabanan - Bencana Alam di Bali Tak Pengaruhi KTT G20, Gubernur Bali Koster Sebut Ini Banjir Terakhir 

Melihat hal ini Walhi Bali menyoroti beberapa kegiatan pembangunan alih fungsi lahan yang akan dilakukan oleh Pemprov Bali.

Proyek tersebut yakni pembangunan Terminal LNG dan Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi.

“Efek domino dari alih fungsi lahan itu adalah perubahan iklim dan kenaikan suhu permukaan bumi dalam peningkatan tingginya curah hujan diberbagai lokasi,” kata Direktur Walhi Bali, Made Krisna Dinata, Selasa 18 Oktober 2022.

Rencananya pembangunan terminal LNG dikawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai sedikitnya akan menghilangkan 14,5 hektar Mangrove.

Disamping itu berkurangnya keberadaan sawah yang memiliki sistem irigasi pengaturan air yakni subak juga mempengaruhi adanya bencana ini.

Terkait dengan jumlah luasan persawahan di Bali, Krisna menuturkan pertama pendekatannya adalah subak.

Terpisah, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Bali, I Nyoman Gede Wiryajaya mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi iklim Indonesia, di antaranya yang menyebabkan seringnya hujan mengguyur Bali.

Pada skala global, iklim Indonesia dipengaruhi oleh adanya fenomena El Nino dan La Nina yang terjadi di Samudra Pasifik dan Diplo Mode di Samudra Hindia.

Kemudian pada skala regional, sirkulasi angin muson, suhu muka laut, dan siklon tropis mempengaruhi iklim.

Sementara posisi geografis, topografi wilayah, serta angin barat dan angin laut mempengaruhi iklim dalam skala lokal.

Lelaki yang akrab disapa Wirya ini menambahkan BMKG sendiri sudah merilis prakiraan musim hujan.

Termasuk informasi cuaca untuk wilayah Bali yang telah dikeluarkan pada Maret dan September lalu.

Musim hujan sendiri sudah diprediksi yang dipengaruhi oleh fenomena La Nina akan terjadi pada September hingga awal tahun depan.

“95 persen musim hujan di Bali puncaknya Januari. Bahkan hingga Februari 2023, walaupun dalam kategori lemah. Diprakirakan diawali pada September untuk Bali tengah dan terakhir akan di wilayah pesisir utara Bali,” kata Wirya.

Hujan yang terjadi di Indonesia turun lebih awal dari waktu yang diperkirakan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved