Pilpres 2024
Survei Elektabilitas Unggulkan Ganjar Pranowo, Masih Kalah dari Prabowo Subianto di Jawa Barat
Charta Politika Indonesia resmi merilis hasil survei elektabilitas beberapa tokoh yang dianggap layak untuk maju dalam Pilpres 20224 mendatang
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Lembaga survei Charta Politika Indonesia resmi merilis hasil survei elektabilitas beberapa tokoh yang dianggap layak untuk maju dalam Pilpres 20224 mendatang.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjadi nama yang memiliki elektabilitas yang tinggi dibandingkan dengan tokoh capres yang lainnya.
Namun ada di beberapa daerah, nama Prabowo Subianto lebih unggul dari ganjar Pranowo terutama di Jawa Barat.
Lembaga survei Charta Politika Indonesia melakukan survei elektabilitas di beberapa wilayah di Indonesia seperti wilayah Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Jawa Barat.
Baca juga: Ganjar Pranowo Tak Mungkin Maju Jadi Presiden Kalau Bukan dari PDI-P, Hutang Besar Pada Puan
Hasilnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul di Sumatera Utara dan Kalimantan Timur.
Di Sumatera Utara, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya sebut elektabilitas Ganjar Pranowo 26,8 persen.
Kemudian diikuti oleh Anies Baswedan 24,3 persen dan Prabowo 22,9 persen.
Dalam survei itu, responden yang tidak menjawab sebanyak 11,9 persen.
Sementara di Kalimantan Timur, Yunarto menyampaikan elektabilitas Ganjar Pranowo sebesar 26,6 persen.
Kemudian diikuti oleh Anies Baswedan 25,3 persen, kemudian Prabowo Subianto dengan 23,8 persen.
"Pada simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas tertinggi, unggul tipis di atas Anies Baswedan dan Prabowo Subianto," ujar Yunarto.
Baca juga: Rajin Lari Pagi Bareng Pasangan, Tips Bahagia Sampai Tua dari Ganjar Pranowo
Sementara di Jawa Barat, Yunarto berkata Prabowo Subianto menduduki posisi pertama dengan elektabilitas sebesar 31,3 persen.
Kemudian diikuti oleh Anies Baswedan sebesar 19,1 persen, dan Ridwan Kamil sebesar 18,3 persen.
Adapun Ganjar Pranowo berada di posisi keempat dengan elektabilitas sebesar 16,8 persen.
Responden yang tidak menjawab sebanyak 5,8 persen.