Berita Jembrana

Dampak Banjir di Jembrana: Lumpur Masih Berserakan, Warga Butuh Bantuan

Puluhan warga tampak sibuk evakuasi lumpur di masing-masing rumah kawasan BTN Sangkar Agung, Kecamatan Jembrana, Minggu 23 Oktober 2022 pagi.

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Harun Ar Rasyid
Tribun Bali/Coco
Suasana saat sejumlah warga sibuk mengevakuasi lumpur yang masih merendam rumahnya pasca diterjang banjir bandang di kawasan perumahan Lingkungan Pangkung Gondang, Kelurahan Sangkar Agung, Kecamatan Jembrana, Minggu 23 Oktober 2022. 

NEGARA, TRIBUN BALI - Puluhan warga tampak sibuk evakuasi lumpur di masing-masing rumah kawasan BTN Sangkar Agung, Kecamatan Jembrana, Minggu 23 Oktober 2022 pagi.

Mereka tampak bergotong-royong dan berjibaku untuk mengevakuasi sisa banjir bandang yang menerjang kawasan perumahan tersebut.

Di akses jalan, lumpur masih menumpuk dan menunggu bantuan alat berat.

Menurut pantauan, warga tampak sudah beraktivitas sejak pukul 07.00 WITA.

Suasana saat sejumlah warga sibuk mengevakuasi lumpur yang masih merendam rumahnya pasca diterjang banjir bandang di kawasan perumahan Lingkungan Pangkung Gondang, Kelurahan Sangkar Agung, Kecamatan Jembrana, Minggu 23 Oktober 2022.
Suasana saat sejumlah warga sibuk mengevakuasi lumpur yang masih merendam rumahnya pasca diterjang banjir bandang di kawasan perumahan Lingkungan Pangkung Gondang, Kelurahan Sangkar Agung, Kecamatan Jembrana, Minggu 23 Oktober 2022. (Tribun Bali/Coco)

Tak hanya evakuasi lumpur yang menumpuk di rumahnya, sebagain warga lainnya juga tampak mencuci sejumlah barang kotor bekas rendaman banjir bandang. Selain itu, karena banyak lumpur di jalan, akses irigasi juga tersendat.

Seorang warga, Gede (34) menuturkan, pasca banjir bandang yang menerjang rumahnya, ia bersama keluarganya telah melakukan evakuasi sejak Senin 17 Oktober 2022 lalu. Hanya saja, karena rumahnya sempat terendam dengan ketinggian hampir 2 meter serta dipenuhi lumpur menyulitkan pembersihan.

"Sudah dari sehari sejak banjir kita beres-beres," kata dia di lokasi.

Dia melanjutkan, sejatinya yang paling dibutuhkan saat ini adalah evakuasi lumpur yang menumpuk di akses jalan oleh alat berat. Namun, sesuai informasi alat berat yang terbatas, terpaksa bergantian. Hal itu juga berdampak kepada warga yang masih lakukan evakuasi lumpur dari dalam rumahnya.

"Karena alat berat bergantian, kita terpaksa menunggu. Sekarang masih numpuk di jalan," ucapnya.

Gede berharap agar nantinya ada bantuan operasi alat berat di kawasan tersebut. Sebab, selain lumpur yang terus menumpuk, irigasi atau aliran air juga masih menggenang di kawasan tersebut.

"Semoga saja segera ada respon dari pemerintah," harapnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra mengatakan, alat berat sudah diterjunkan di kawasan tersebut. Namun, operasinya masih bergantian karena banyak titik.

"Sudah ada alat berat kok di sana. Operaisnya bergantian," tandasnya.

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved