Berita Badung
Pantai di Badung Diserbu Sampah Kiriman, DLKH Sudah Angkut 42 Ton
Sejumlah pantai di Badung mulai diserbu sampah kiriman, salah satunya Pantai Batu Bolong.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Sejumlah pantai di Badung diserbu sampah kiriman, salah satunya Pantai Batu Bolong.
Selain sampah kiriman, serbuan sampah juga bersumber dari sungai yang sebelumnya dilanda banjir.
Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLHK Badung, AA Gede Agung Dalem membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, sampah pantai itu muncul karena musim hujan yang tidak menentu. Pasalnya sungai di Badung berisi air bah yang mengantarkan sampah dari hulu.
Baca juga: Lanjutkan Badung Angelus Buana, Bupati Giri Prasta Serahkan Bantuan ke Kota Denpasar dan Gianyar
"Ada beberapa pantai yang diserah sampah, seperti di Pantai Petitenget, Pererenan dan juga Batu Bolong. Bahkan sampah sudah mulai muncul pada Kamis lalu," ungkapnya Minggu 23 Oktober 2022.
Untuk membersihkan sampah pantai tersebut, DLHK menurunkan petugas kebersihan dan berhasil mengangkut 10 truk sampah di Pantai Petitenget, 8 truk sampah di Batu Bolong, dan 3 truk sampah di Pantai Pererenan.
Dari semua sampah itu, sebagian besar sampah yang diangkut berupa sampah dahan kayu, ranting dan juga potongan kayu.
"Total sampah yang sudah dievakuasi 42 ton. Sampah itu kita kirim ke TPST Samtaku Jimbaran," terangnya.
Diakui penyebab munculnya sampah pantai itu karena terjadi cuaca ekstrem yang mengakibatkan bencana alam seperti banjir dan lainnya.
Selain itu debit sungai juga naik yang menghanyutkan ranting maupun batang pohon menuju pantai di bagian barat Badung.
Baca juga: Bule Ditemukan Meninggal di Badung, Sebelumnya Pamit Tidur Ingin Bertemu Ibunya yang Sudah Almarhum
"Jadi semua ini karena curah hujan tinggi yang membuat bencana alam. Sampah pun menjadi terdampar ke pantai," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, sampah tersebut merupakan sampah pantai di bagian barat saja, belum termasuk yang di pantai selatan.
"Tapi biasanya puncaknya bulan Desember mulai merapat dan Januari puncaknya, ” bebernya.
Pihaknya juga selalu menyiagakan petugasnya untuk berkeliling membersihkan sampah pantai.
Sampai saat ini DLHK memiliki 4 alat berat, 40 truk dan 300 lebih petugas yang siap untuk membersihkan sampah pantai di Badung.
Baca juga: Masih Terkendali, Bencana Alam di Jembrana Belum Pengaruhi Distribusi Kebutuhan Pokok ke Badung
"Kalau untuk alat berat, armada dan juga tenaga sudah mencukupi," jelasnya.
Sementara disinggung mengenai perhelatan KTT G20, pihaknya juga sudah dari jauh-jauh hari terus bekerja ekstra untuk membersihkan sampah pantai.
Terlebih untuk daerah objek wisata yang menjadi prioritas dalam menjaga kebersihannya.
"Sejauh ini kita tetap standby asal ada sampah kita langsung bersihkan. Dari dulu kami terus ekstra di wilayah destinasi wisata di Badung," imbuhnya. (*)
Berita lainnya di Berita Badung