Berita Gianyar

Plat Beton di Suwat Gianyar Bali Semakin Rusak Lahan Warga, Simak Ulasannya!

Sebab plat beton yang sebelumnya diharapkan menjadi pemecah air subak, justru membendung air dan meluapkan air.

Tribun Bali/WEG
Plat beton di irigasi, di kawasan tembuku Subak Kaja Kauh Suwat, Desa Suwat, Kecamatan Gianyar, Bali, semakin menimbulkan kerusakan parah. Bahkan pemilik lahan setempat, menyebut plat beton tersebut layaknya bencana alam. Sebab plat beton yang sebelumnya diharapkan menjadi pemecah air subak, justru membendung air dan meluapkan air. Hingga merusak bukan hanya lahan, tetapi juga merobohkan tembok palinggih. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Plat beton di irigasi, di kawasan tembuku Subak Kaja Kauh Suwat, Desa Suwat, Kecamatan Gianyar, Bali, semakin menimbulkan kerusakan parah.

Bahkan pemilik lahan setempat, menyebut plat beton tersebut layaknya bencana alam.

Sebab plat beton yang sebelumnya diharapkan menjadi pemecah air subak, justru membendung air dan meluapkan air.

Hingga merusak bukan hanya lahan, tetapi juga merobohkan tembok palinggih.

Baca juga: Plat Beton di Saluran Irigasi Rusak Lahan Warga di Suwat Gianyar, Simak Ulasannya!

Baca juga: Bale Adat di Suwat Gianyar Terbakar, Warga Sempat Bunyikan Kulkul Bulus

Plat beton di irigasi, di kawasan tembuku Subak Kaja Kauh Suwat, Desa Suwat, Kecamatan Gianyar, Bali, semakin menimbulkan kerusakan parah.

Bahkan pemilik lahan setempat, menyebut plat beton tersebut layaknya bencana alam.

Sebab plat beton yang sebelumnya diharapkan menjadi pemecah air subak, justru membendung air dan meluapkan air.

Hingga merusak bukan hanya lahan, tetapi juga merobohkan tembok palinggih.
Plat beton di irigasi, di kawasan tembuku Subak Kaja Kauh Suwat, Desa Suwat, Kecamatan Gianyar, Bali, semakin menimbulkan kerusakan parah. Bahkan pemilik lahan setempat, menyebut plat beton tersebut layaknya bencana alam. Sebab plat beton yang sebelumnya diharapkan menjadi pemecah air subak, justru membendung air dan meluapkan air. Hingga merusak bukan hanya lahan, tetapi juga merobohkan tembok palinggih. (Tribun Bali/WEG)

Tak hanya itu, tumpukan kayu yang hanyut pun menyumbat terowongan irigasi.

Akibatnya, ratusan petani di dua desa kini paceklik air.

Hal tersebut terpantau, Selasa 25 Oktober 2022.

Pande Jaya mengatakan, kerusakan yang diakibatkan plat beton itu semakin meluas.

Bahkan saluran air yang mengarah ke terowongan, juga kena imbasnya.

Di mana plat beton menyumbat kiriman sampah kayu, yang kemudian dipertebal dengan endapan pasir lumpur.

Akibatnya, kata dia, saluran irigasi satu-satunya menuju ke areal persawahan Suwat Kelod, Desa Suwat, dan Purnadesa, Desa Siangan kini mengalami kekeringan.

Plat beton di irigasi, di kawasan tembuku Subak Kaja Kauh Suwat, Desa Suwat, Kecamatan Gianyar, Bali, semakin menimbulkan kerusakan parah.

Bahkan pemilik lahan setempat, menyebut plat beton tersebut layaknya bencana alam.

Sebab plat beton yang sebelumnya diharapkan menjadi pemecah air subak, justru membendung air dan meluapkan air.

Hingga merusak bukan hanya lahan, tetapi juga merobohkan tembok palinggih.
Plat beton di irigasi, di kawasan tembuku Subak Kaja Kauh Suwat, Desa Suwat, Kecamatan Gianyar, Bali, semakin menimbulkan kerusakan parah. Bahkan pemilik lahan setempat, menyebut plat beton tersebut layaknya bencana alam. Sebab plat beton yang sebelumnya diharapkan menjadi pemecah air subak, justru membendung air dan meluapkan air. Hingga merusak bukan hanya lahan, tetapi juga merobohkan tembok palinggih. (Tribun Bali/Eri Gunarta)

 

"Sumbatannya terlalu besar. Kami kesulitan mengatasinya.

Lagian musim hujan masih menyambung, dan pasti akan tersumbat lagi semasih terjadi pendangkalan sungai irigasi yang disebabkan oleh plat beton ini," ujarnya.

Warga lainnya, I Putu Darmendra, menyayangkan belum adanya tindak lanjut pihak terkait belum merespon hal ini.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved