Berita Bali

Ini Konsistensi Pemerintah Dalam Upaya Mengurangi Sampah di Laut

Pemerintah menargetkan di tahun 2022 ini dapat mengurangi 38,5 persen sampah di laut.

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Harun Ar Rasyid
youtube
Ilustrasi - Pemerintah menargetkan di tahun 2022 ini dapat mengurangi 38,5 persen sampah di laut. 

"Kita akan intens, jadi gerakan bulan cinta laut itu tujuannya bukan hanya satu kali saja dilakukan. Kalau programnya dari kementerian, satu bulan dalam satu tahun penangkapan seluruh nelayan sebagai garda terdepan dia peduli, untuk melaut tapi juga mengambil sampah supaya laut nya menjadi bersih kan tujuannya seperti itu," ucap Menteri KKP.

Tapi tujuan yang lebih besar lagi menurut Menteri Trenggono sebetulnya itu menjadi gerakan seluruh masyarakat, termasuk yang di darat kalau dia melihat adanya plastik harus bisa untuk tidak dibuang sembarangan.

Dan mengenai program menukar sampah dengan uang tunai itu sebagai stimulus dan memicu kesadaran masing-masing nelayan.

"Harga perkilogram sampah dihargai setara harga ikan terendah di wilayah tertentu, itu sebetulnya stimulus tapi intinya kedepannya bukan gitu. Kedepannya itu mereka ada kesadaran kalau nanti sudah menjadi kesadaran dari nelayan dan seluruh industri yang ada di wilayah kelautan ini tanpa harus dibayar pun mereka ambil sampahnya," harapnya.

Sebagai informasi dan diberitakan sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar puncak acara Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCL) di Taman Bhagawan Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali pada hari ini.

Acara ini bagian dari peringatan HUT ke-23 Kementerian Kelautan dan Perikanan yang jatuh pada 26 Oktober kemarin.

Presiden Joko Widodo mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memerangi sampah di laut dengan mendukung Gernas BCL.

Pelaksanaan program berbasis ekonomi biru tersebut, menurut Presiden Joko Widodo, untuk menjaga kesehatan laut dan mendukung keberlanjutan aktivitas ekonomi maupun kegiatan sosial yang ada di dalamnya.

"Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut adalah langkah konkret Indonesia dalam menangani sampah plastik di laut. Oleh karenanya, saya mengajak seluruh masyarakat, seluruh nelayan untuk terus cinta laut. Kita wujudkan laut yang bersih, laut yang sehat, untuk Indonesia sejahtera," ujar Presiden Joko Widodo dalam video yang ditayangkan pada puncak Gernas BCL.

KKP menggelar Gernas Bulan Cinta Laut sejak awal Oktober 2022 di 14 wilayah pesisir Indonesia bersama 1.477 nelayan.

Aksi bersih pantai dan laut ini juga dilaksanakan Kota Banda Aceh, Kota Medan, Kota Padang, Kota Tanjungpinang, Kota Serang, Kota Cirebon, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kubu Raya, Kota Balikpapan, Kota Kendari, Kota Manado, Kota Sorong, Kabupaten Badung dan Kota Merauke.

Hingga saat ini jumlah sampah yang terkumpul lebih dari 67 ton dan berpotensi terus bertambah seiring masih berlangsungnya Gernas BCL sampai akhir Oktober 2022.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi langkah KKP menggagas Gernas Bulan Cinta Laut sebagai solusi mengurangi pencemaran sampah plastik di laut.

Terlebih program ini mengusung konsep ekonomi sirkular yang membawa manfaat ekonomi bagi nelayan.

"(Gernas BCL) saya kira karya dari Pak Trenggono yang hebat. Jangan berhenti, kita ini negara kepulauan dimana 75 persen wilayah kita adalah laut. Program-program (pengentasan sampah plastik) harus kita lakukan bahu membahu," ungkap Luhut yang hadir mewakili Presiden Joko Widodo.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved