Pilpres 2024
Ridwan Kamil Dijodohkan dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Kang Emil: Enggak Bisa Mengira-ngira
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjadi salah satu kandidat yang dijodohkan menjadi calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Dengan memberikan pertanyaan kepada Ganjar dan Emil, di depan hadirin yang hadir dalam acara tersebut, seperti Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Bupati Kendal Dico M Ganinduto, serta Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegoro X.
Baca juga: Kunjungan Ganjar Pranowo Ke Blora Dikira Kampanye, Ganjar: Ora Kampanye, Ora Kampanye
"Mas Ridwan Kamil keluarganya pesantren dekat dengan pondok pesantren. Mas Ganjar aktivis nasionalis, beda tapi saling melengkapi. Bener enggak," tanya Bima Arya.
"Siapkah Pak Ganjar (Ganjar Pranowo) bersanding dengan Kang Emil (Ridwan Kamil) untuk calon presiden dan calon wakil presiden Indonesia pada 2024 mendatang?" tanya Bima Arya diiringi riuh dan gelak tawa tamu yang hadir.
Tak hanya itu, pertanyaan Bima Arya semakin menjurus kepada keduanya, berkaitan dengan pasangan yang dianggap serasi dalam survei Litbang Kompas Oktober 2022 soal elektabilitas tokoh layak cawapres, dengan raihan 13,9 persen.
Di sisi lain, berdasarkan hasil survei Litbang Kompas Oktober 2022, Ganjar Pranowo menempati posisi teratas dari sejumlah bakal capres yang digadang-gadang akan maju di Pilpres 2024.
Dilansir dari Kompas pada Kamis 27 Oktober 2022, potensi keterpilihan Ganjar ada di 23,2 persen, diikuti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 17,6 persen, dan selanjutnya mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 16,5 persen.
Sementara, dalam survei Juni 2022, Prabowo di puncak perolehan suara dengan 25,3 persen, disusul Ganjar 22 persen, dan Anies 12,6 persen.
Survei periodik melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas pada 24 September 2022 hingga 7 Oktober 2022. Survei sebelumnya sejak Oktober 2019.
Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak melalui metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.
Menggunakan metode ini pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error lebih kurang 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dijodohkan" dengan Ganjar, Ridwan Kamil: Enggak Bisa Mengira-ngira