Berita Bali

Dicky Yohanes, Dieselone Solidarity, FPN Salurkan Sembako & Uang Saku untuk Ratusan Anak NTT di Bali

Dicky Yohanes, Dieselone Solidarity dan FPN Salurkan Sembako dan Uang Saku untuk Ratusan Anak NTT di Bali

Penulis: Marianus Seran | Editor: Marianus Seran
Istimewa
Dicky Yohanes, Dieselone Solidarity dan FPN Salurkan Sembako dan Uang Saku untuk Ratusan Anak NTT di Bali, Senin 31 Oktober 2022. 

 

TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA-Ditengah kondisi ekonomi Bali yang belum pulih sepenuhnya, hadir sosok baik hati yang menyisihkan kelebihannya untuk warga kurang mampu di Bali dan Jakarta. 

Berbeda dengan lazimnya orang yang merayakan HUT dengan pesta.

Sosok bernama Dicky Yohanes justru merayakan HUT dengan berbagi bersama warga kurang mampu di Jakarta dan Bali.

Rutinitas ini telah dijalani Dicky Yohanes selama lima tahun terakhir.

Baca juga: Dana Pemasangan Penjor G20 Sudah Diberikan ke Desa Adat, Akan Pasang 2.500 Penjor Dua Jenis

Terbaru, Ratusan anak-anak asal NTT di Bali menerima sumbangan ratusan paket sembako dan uang saku yang disalurkan Dicky Yohanes tepat dirinya berusia 38 tahun Senin 31 Oktober 2022. Kegiatan sosial ini dilaksanakan di Kerobokan Bali, Senin sore (31/10/2022).

Dicky hadir sebagai Owner Dieselone Solidarity dibantu Anggota Forum Pemuda NTT (FBN)

Dicky Yohanes saat ditemui di lokasi pembagian sembako mengatakan, dirinya dan tim sudah hampir 5 tahun melakukan hal yang sama setiap kali merayakan HUT kelahirannya.

"Saya sudah sering melakukan hal yang sama seperti ini selama 5 tahun terakhir.

Baca juga: Tidak Ada Larangan Anjing Liar Dikawasan KTT G20, Ini Kata Satpol PP Bali

Sebab ada yang menasihati saya kalau merayakan HUT kelahiran tidak boleh bikin pesta mewah dan berlebihan.

Sebaiknya berbagi kepada orang yang membutuhkan.

Sehari sebelumnya juga saya membagikan ratusan paket sembako bagi warga Jakarta yang tidak memiliki rumah layak huni.

Sehingga saya harus membagikan malah hari sampai pagi," ujarnya.

Untuk anggota FPN, ia mengakui baru dibagikan di Bali. Padahal FPN itu sudah tersebar di seluruh kota besar di Indonesia.

Kenapa harus Bali? Kendati pariwisata Bali mulai bergeliat, namun kondisi perekonomian masyarakat belum pulih betul dari badai pandemi Covid-19 yang terjadi sejak medio Maret 2020.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved