Berita Bali

Ungkapkan Faktor-Faktor Penyebab Kejadian di SMPN 2 Tabanan, Praktisi Ketakson Singgung Pola Hidup

Ungkapkan Faktor-Faktor Penyebab Kejadian di SMP N 2 Tabanan, Praktisi Ketakson Singgung Pola Hidup Pelajar

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM / I Made Ardhiangga Ismayana
Para siswa siswi SMPN 2 Tabanan diberikan Tirta, saat akan atau sebelum memulai pelajaran, Selasa 1 November 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Delapan pelajar di SMP N 2 Tabanan dilaporkan mengalami kerauhan sejak tiga minggu yang lalu.

Kerauhan ini tidak terjadi setiap hari, namun diketahui kerap terjadi menjelang hari raya umat Hindu.

Akibat dari perisitiwa ini, pihak sekolah bahkan sempat mengubah metode pelajaran menjadi PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).

Pada Selasa, 1 November 2022 berdasarkan pantauan Tribun Bali, siswa-siswi SMP N 2 Tabanan telah kembali ke sekolah seperti biasa.

DR. Drs. Ida Bagus Suatama, M.Si. selaku praktisi kerauhan mengatakan hal yang dialami oleh para siswa bukanlah kerauhan, melainkan histeria.

Ia berpandangan, histeria yang terjadi kepada para pelajar bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.

“Pencetusnya bisa saja karena adanya stres terselubung dari pribadi siswa tersebut.

Bukan karena pengaruh lagu-lagu “Hobby Kerauhan” yanh sedang viral sekarang“ kata Suatama disertai tawa kecil.

Kepada Tribun Bali Suatama mengatakan ia curiga para siswa tersebut memiliki pola hidup yang kurang sehat.

Contohnya sering memainkan handphone hingga larut malam sehingga mempengaruhi waktu tidur mereka.

Terlalu sering bermain handphone juga kemudian berpengaruh pada waktu bangun tidur yang sering kesiangan.

Waktu yang dihabiskan untuk bermain handphone juga membuat waktu belajar mereka tersita dan sangat sedikit.

Tentu saja hal ini lantas memberikan dampak pula terhadap kesehatan fisik dan mental siswa-siswi tersebut.

“Fisik dan mental mereka akan melemah dan mereka akan memikul beban sehingga tak bersemangat ke sekolah.

Apalagi saat ini mereka akan masuk ke dalam persiapan mengikuti ujian, tentunya hal ini kurang baik bagi pelajar,” ujar Suatama.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved