Berita Gianyar

DPRD Gianyar Bahas Pembentukan Badan Riset Gianyar, Tipe Badan Jadi Fokus Pembahasan

DPRD Gianyar bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Gianyar, Bali menggelar Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda)

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
DPRD Gianyar bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Gianyar, Bali menggelar Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda), Kamis 3 November 2022 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - DPRD Gianyar bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Gianyar, Bali menggelar Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda), Kamis 3 November 2022.

Salah satu yang dibahas adalah pembentuk Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDa). Sebelumnya, bagian riset ini berada dalam satu kesatuan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).


Dalam rapat yang dipimpin Gusti Ngurah Anom Asta itu, DPRD Gianyar telah menyepakati pembentukan Badan Riset ini.

Sebab pembentukannya merupakan instruksi langsung dari pemerintah pusat dan diteruskan  oleh Pemprov Bali.

Baca juga: Warga Gianyar Tewas Tabrak Pikap LPG di Mengwi, Melaju dengan Kecepatan Tinggi, Ini Kronologinya

Namun dalam rapat itu terungkap bahwa BRIda ini akan masuk dalam OPD tipe C atau tipe terbawah. Hal itu yang menjadi fokus pembahasan pada BRIda ini. 


Ketua Fraksi PDIP DPRD Gianyar, I Ketut Sudarsana mengatakan, selama ini ketiadaan riset menyebabkan negara kita tertinggal dari negara lain.

Karena itu, pihaknya pun sangat menyetujui adanya Badan Riset ini. Namun yang belum memahami, kenapa BRIda ini nantinya bertipe C. 

Baca juga: Pering Jadi Percontohan Penggemukan Sapi di Gianyar, Hindari Rumput Gajah dan Batang Pisang


"Ketiadaan riset yang membuat negara kita tertinggal. Jadi ini memang perlu dipisahkan. Bappedanya beda dan risetnya beda.Cuma yang perlu kami pahami. Kriteria OPD tipe a, b, atau c itu apa? Apa yg menyebabkan dikelompokkan," ujarnya.


Anggota DPRD Gianyar, I Wayan Ekayana juga menanyakan hal serupa.

"Sebenarnya pembentukan Badan Riset ini kan sesuai dengan perintah UU. Jadi kami sepakati. Tapi satu sisi, saya membaca soal klasifikasi ini. Yang saya lihat, di birokrasi itu semua tipe A. Namun yang ada hubungannya dengan masyarakat ada di tipe B. Dan riset ini masuk tipe c. Dengan pengelompokan itu konsekuensinya apa?," tanya Eka.


Kepala Bappeda Gianyar, Anak Agung Dalem Jagadhita menjelaskan, klasifikasi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor.

Seperti geografis dan luas wilayah. Jumlah APBD serta faktor internal.

Alasan BRIda ini masuk tipe C dikarenakan masih baru dan pejabatnya nanti hanya sati Kepala Badan (Kabag) dan tanpa kepala bidang. 


 "Karena kelahiran BRIda ini dari pengembangan badan yang ada, dengan pemisahan Bappeda dengan Litbang ini, bisa saja Bapeda yang awalnya tipe A turun menjadi tipe b," ujarnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved