G20 di Bali
Agendakan Tanam Mangrove Pada KTT G20, Ternyata Indonesia Miliki Hutan Mangrove Terluas di Dunia
Agendakan Tanam Mangrove Pada KTT G20, Ternyata Indonesia Miliki Hutan Mangrove Terluas di Dunia
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Harun Ar Rasyid
Agendakan Tanam Mangrove Pada KTT G20, Ternyata Indonesia Miliki Hutan Mangrove Terluas di Dunia
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA – Pemerintah Indonesia mengagendakan penanaman bakau atau mangrove oleh pemimpin negara peserta KTT G20 guna menekankan peran penting mangrove.
Merupakan bagian dari tema yang dipilih Presiden Joko Widodo dalam pelaksanaan KTT soal menangani krisis iklim.
“Salah satu tema yang dipilih adalah transisi energi, termasuk soal lingkungan hidup. Sebagai salah satu negara dengan hutan mangrove terbesar, diharapkan agenda itu bisa menginspirasi dunia,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong, melalui keterangan tertulisnya, Jumat 4 November 2022.
Salah satu kewenangan Indonesia sebagai pemegang tampuk presidensi G20 adalah menentukan tema konferensi.
Tiga isu utama yang diagendakan pemerintahan Joko Widodo untuk KTT G20 adalah penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, dan transisi menuju energi bekelanjutan.
Agenda para pemimpin G20 menanam mangrove akan dilaksanakan pada 15 November 2022 di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai di Denpasar, Bali.
“Agenda itu sebagai bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan hidup karena mangrove mampu menyerap karbon, memproteksi lahan, dan mencegah abrasi laut,” imbuh Usman.
Presiden Jokowi mengunjungi hutan mangrove yang bakal menjadi salah satu venue pertemuan pemimpin G20 setahun sebelumnya.
Apa yang disampaikan Usman mengamplifikasi apa yang dikatakan Jokowi kala itu. .
"Ini adalah concern kita terhadap lingkungan, terhadap penghutanan kembali, baik mangrove maupun tropical rainforest. Sehingga para pemimpin yang diundang bisa melihat langsung," kata Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
Secara total, Tahura Ngurah Rai berada memiliki luas 1.373,5 hektare, terbentang di dua daerah tingkat dua yakni Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Tahura ini memiliki 33 jenis mangrove, dengan terbanyak jenis perapat atau pidada putih yang dalam bahasa Bali disebut prapat --sehingga masyarakat lokal juga menyebut lokasi ini sebagai Tahura Prapat.
Di lokasi, panitia sudah menyiapkan bangunan kayu berbentuk elips tempat para pemimpin G20 berdiri dan menanam mangrove.
Serangkai mangrove Rhizhopora apiculata membentuk tulisan “G20” ditengahnya.