Berita Bali
Gerhana Bulan Total Terakhir Tahun 2022 Besok, Bertepatan Dengan Purnama di Bali
Selanjutnya Gerhana Bulan Total yang terjadi pada 16 Mei kemarin, namun saat itu tidak dapat diamati di Indonesia.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jika melihat pada kalender Bali, ada bulatan berwarna merah yang memiliki arti peringatan hari raya purnama bagi umat Hindu.
Sama seperti artinya, hari raya purnama dirayakan saat bulan bersinar secara utuh dan sangat terang.
Uniknya, pada purnama yang akan terjadi Selasa, 8 November 2022 besok akan dibarengi dengan terjadinya fenomena Gerhana Bulan Total.
Berdasarkan informasi Randika, Geofisikawan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika WIlayah III Denpasar, purnama dan Gerhana Bulan Total hampir serupa.
Pada prinsipnya untuk bulan purnama dan Gerhana Bulan Total sama-sama dalam posisi matahari, bumi, dan bulan dalam satu garis lurus.
Baca juga: Tiga Fenomena Alam yang Menyertai Gerhana Bulan Total
Baca juga: Jam Berapa Gerhana Bulan Total Hari Ini Bisa Disaksikan di Bali? Perhatikan Fasenya

Hanya saja, garis matahari, bumi, dan bulan pada Gerhana Bulan Total lebih lurus sementara bulan purnama masih dipengaruhi kemiringan orbit bulan.
"Gerhana bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.
Untuk kasus ini, terjadi purnama akibat garis ketiga orbit benar-benar lurus yang membuat bulan purnama lebih besar dan merah," jelas Randika.
Pada tahun ini sebenarnya sudah beberapa kali terjadi gerhana, baik itu gerhana matahari maupun gerhana bulan.
Pada 30 april 2022 terjadi Gerhana Matahari Sebagian yang sayangnya tidak dapat diamati di Indonesia.

Gerhana Matahari Sebagian kembali terjadi pada 25 Oktober 2022, dan dapat diamati di Indonesia.
Selanjutnya Gerhana Bulan Total yang terjadi pada 16 Mei kemarin, namun saat itu tidak dapat diamati di Indonesia.
Dan pada 8 November 2022, masyarakat Indonesia akan bisa menyaksikan Gerhana Bulan Total yang juga merupakan Gerhana Bulan Total terakhir di tahun 2022.
"Semua masyarakat Indonesia bisa melihat terjadinya Gerhana Bulan Total ini, karena Indonesia memang termasuk jalur Gerhana Bulan Totalnya, kecuali di daerahnya itu tertutup awan," tambah Randika.
Durasi kejadian Gerhana Bulan Total ini sekitar 1 jam 25 detik dan untuk wilayah Bali, akan mencapai puncaknya sekitar pukul 18.59 WITA.
Gerhana Bulan Total dapat dilihat dengan mata telanjang, dan dapat diabadikan dengan latar depan bangunan yang ikonik.
Fenomena astronomi ini dapat terjadi setiap tahun sekitar dua, hingga tiga kali dan dapat bertepatan dengan fenomena bulan purnama.
Terkait dengan adanya Gerhana Bulan Total ini, Randika mengatakan tidak akan menimbulkan efek atau dampak pada kondisi bumi. (*)