G20 di Bali

Penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia 2022 Beri Sumbangsih ke PDB Bali Sebesar Satu Persen

Penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia 2022 Beri Sumbangsih ke PDB Bali Sebesar Satu Persen

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Harun Ar Rasyid
(Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
Presiden Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi saat meninjau secara sejumlah tempat yang akan dijadikan lokasi penyelenggaraan KTT G20, pada Selasa (08/11/2022). 

TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA – Puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali memasuki semester kedua 2022.

Sektor akomodasi, makanan dan minuman menjadi penopang utama, diikuti oleh sektor pertanian, konstruksi dan perdagangan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Juli – September 2022, perekonomian Bali tumbuh sebesar 8,09 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumya.

Pencapaian ini jauh melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,72 persen.

Secara akumulasi sejak Januari hingga September, produk domestik bruto (PDB) naik sebesar 4,19 persen dibanding tahun sebelumnya.

‘’G20, memberi sumbangsih sekitar 1 persen terhadap PDB Bali,’’ ujar Kepala BI Bali Trisno Nugroho, Senin 7 November 2022.

Memasuki kuartal ketiga dan keempat, pertumbuhan ekonomi semakin kuat, meski kedatangan wisatawan termasuk tamu-tamu G20, baru sepertiga dari kondisi normal sebelum pandemi.

Setelah masa pandemi, pertumbuhan ekonomi seluruh wilayah Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini, semakin optimis untuk terus melaju.

Ditandai dengan oleh pertumbuhan ekonomi tertinggi yang terjadi di provinsi pulau Sulawesi sebesar 8,24 persen, diikuti oleh kelompok pulau Maluku dan Papua tumbuh sebesar 7,51 persen dan kelompok pulau Bali dan Nusa Tenggara yang tumbuh sebesar 6,69 persen.

Sumber pertumbuhan berdasarkan pengeluaran selama kuartal ketiga saja yang terbesar berasal dari ekspor sebesar 21,57 persen, investasi sebesar 3,01 persen, konsumsi rumah tangga sebesar 2,59 persen.

Struktur pertumbuhan menurut lapangan usaha yang terbesar berasal dari penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 18,43 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 14,81 persen dan konstruksi sebesar 11,18 persen.

Sejak kuartal pertama 2022, PDB bali sudah menunjukan pertumbuhan positif, tercatat sebesar 1,43 persen secara tahunan dan sebesar 3,05 persen pada kuartal kedua.

Bank Indonesia memperkirakan selama tiga bulan terakhir atau sepanjang Oktober-Desember 2022, Bali akan tumbuh dikisaran 5 persen.

Sehingga secara keseluruhan 2022, pertumbuhan ekonomi Bali akan berada pada kisaran 3,8 persen hingga 4,6 persen.

“Perkiraan tersebut sudah memasukkan faktor G20, yang pastinya memberi sumbangsih bagi bangkitnya perekonomian Bali,” imbuh Trisno.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved