Pilpres 2024
PDI-P Pasang Badan Usai NasDem Akui Siap Tampung Ganjar Pranowo, Sekjen DPP: Kaderisasi Itu Melekat
PDI-P mulai pasang badan usai NasDem akui siap tampung Ganjar Pranowo sebagai salah satu kandidat wakil presiden temani Anies Baswedan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mulai pasang badan usai NasDem akui siap tampung Ganjar Pranowo sebagai salah satu kandidat wakil presiden.
NasDem akui siap tampung Ganjar Pranowo untuk selanjutnya akan diduetkan dengan calon presiden yang sudah diusung yakni Anies Baswedan jika tak diusung PDI-P.
Namun sikap NasDem ini tentu membuat PDI-P langsung berkomentar, Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto langsung tidak sependapat dengan apa yang dilontarkan oleh NasDem tersebut.
Dia sendiri tak sependapat jika ada partai yang ingin mengusung kader dari partai lain sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) karena kaderisasi itu mengikat.
Baca juga: Ganjar Pranowo Raih Apresiasi dari Silaturahmi Warga Perantauan, Dukung Dalam Pelestarian Wayang
Seperti dilansir dari Kompas.com, Hasto mengatakan sudah seharusnya partai politik menggembleng kader di internal partainya untuk mencetak calon pemimpin dan bukan mengambil kader partai lain.
"Kaderisasi itu melekat di dalam fungsi partai. Hal itulah yang seharusnya dilakukan oleh partai politik," kata Hasto ditemui di Surabaya, Jumat 11 November 2022 lalu.
Hasto menyatakan hal itu ketika ditanya soal pernyataan Nasdem yang siap menampung Ganjar Pranowo untuk diduetkan dengan bakal capres partainya, Anies Baswedan, jika tidak diusung PDI-P.
Adapun Ganjar adalah kader PDI-P yang namanya selalu muncul di urutan teratas pada hasil lembaga survei untuk menjadi capres pada Pemilu 2024.
Meskipun mendapatkan hasil yang tertinggi dalam survei elektabilitas, sampai saat ini PDI-P masih belum memutuskan calon yang akan diusung.
Baca juga: Ganjar Pranowo (Lagi) Raih Elektabilitas Tertinggi dalam Survey Indekstat, Naik Jadi 35 Persen
Lebih jauh, Hasto menjelaskan bahwa aturan soal kaderisasi diatur dalam konstitusi Undang-Undang Dasar 1945.
Oleh karena itu, menurutnya, Nasdem mestinya mengikuti aturan kaderisasi di internal demi menyiapkan pemimpin di masa depan.
Hal tersebut, tambah Hasto, justru ditunggu oleh rakyat yang memilih partai politik.
"Saya pikir ya setiap partai itu kan berdasarkan ketentuan konstitusi undang-undang saja itu kan melakukan proses kaderisasi bagi kader-kader internal partai, jadi fungsi pendidikan politik," jelas Hasto.
Di sisi lain, Hasto mengatakan bahwa PDI-P belum berpikir untuk pencapresan saat ini. Nantinya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang akan memutuskan hal tersebut.
"Bagi PDI Perjuangan, konsentrasi utama bagi kami adalah kerja ke bawah hingga nanti Bu Mega mengambil keputusan capres cawapres yang akan diusung PDI-P," tegas Hasto.
Baca juga: Pengamat Politik Nilai Janji Megawati ke Prabowo Subianto Jadi Sandungan Ganjar Pranowo Maju Capres