Berita Jembrana
Disparbud Jembrana Susun Konsep Event Makepung Berbeda, Atraksi Wisata di Sirkuit All in One
Event Makepung Lampit di areal sawah Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana berlangsung seru, Minggu 13 November 2022.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Event Makepung Lampit di areal sawah Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana berlangsung seru, Minggu 13 November 2022.
Pagelaran ini menjadi ajang penutupan event Makepung sepanjang tahun 2022. Disisi lain, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jembrana telah merancang makepung sebagai atraksi wisata.
Baca juga: Pasca Bencana Banjir Bandang di Jembrana, Rencana Warga Akan Dibuatkan Rumah Tipe 36 M2
Nantinya, tradisi Jembrana ini akan dilaksanakan di Sirkuit All in One Pengambengan dengan konsep berbeda.
Total, ada sebanyak 40 pasang kerbau berlaga pada perlombaan Makepung Lampit 2022 ini. Para peserta pegiat pekepungan yang terdiri dari 34 pasang regu barat dan 6 pasang regu timur tersebut dilepas langsung Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna.
Untuk diketahui, event makepung tahun 2022 ini telah dilaksanakan sebanyak tiga kali.
Adalah makepung darat sebanyak 2 kali, dan satu kali Makepung lampit.
Baca juga: Hanya Tersisa 5 KK di Posko Korban Bencana Alam di Jembrana, Bantuan Terus Mengalir
Setiap pagelarannya, event ini selalu ramai menarik perhatian masyarakat dan wisatawan.
Sebab, selain jadi tradisi, ini menjadi tontonan atau hiburan yang hanya ada di Jembrana.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, Anak Agung Komang Sapta Negara mengatakan, sesuai dengan kalender pariwisata Jembrana, total sudah ada tiga event makepung yang dilaksanakan.
Dua makepung darat dan satu kali makepung lampit.
Baca juga: Jembrana Dapat Jatah 415 Formasi PPPK, 20 Orang Guru Sudah Lulus Passing Grade
"Selain yang dilaksanakan oleh pemerintah, sekaa juga punya jadwal tersendiri. Kemudian juga ada event yang digelar instansi lain seperti Kapolres Jembrana Cup beberapa waktu lalu," kata Sapta Negara.
Dia menjelaskan, pada Desember 2022 mendatang atau akhir tahun ini, pihaknya akan kembali menggelar event makepung di Sirkuit All in One Pengambengan, Kecamatan Negara.
Yang menarik, adalah pada konsepnya. Konsepnya nanti akan meniadakan alat pemukul pada kerbau.
Tidak lagi menggunakan paku pada ujung pemukul kerbau serta mengenakan pakaian adat Bali.
Sebab, makepung nantinya dilaksanakan untuk atraksi budaya yang menarik minat wisatawan datang menyaksikan.
"Makepung yang akan digelar nanti di sirkuit All in One Pengambengan. Ini sebagai atraksi wisata untuk menarik kunjungan wisata," ungkapnya.
Sapta Negara menegaskan, meskipun nantinya akan menerapkan konsep berbeda, pada event lainnya akan tetap menggelar makepung tradisional.
"Perbedaannya adalah pada alat yang digunakan sebagai pemukul kerbau. Bulan depan, kita konsep agar tidak menggunakan pemukul yang berisi paku pada ujungnya. Tapi untuk makepung tradisional tetap digelar," tandasnya.
Terpisah, Ketua Sekaa Makepung Jembrana, I Made Mara menjelaskan, keikutsertaan sekaa mekepung dalam setiap perlombaan terus meningkat dari setiap waktunya. Bahkan, peningkatannya cukup signifikan.
"Kalau dulu pesertanya paling hanya 30 pasang, kini meningkat menjadi 40 pasang dalam mekepung lampit ini. Sama halnya dengan mekepung darat pun mengalami peningkatan peserta," kata Made Mara.
Melihat antusias dari peserta tersebut, kata dia, pihaknya mewakili para sekaa yang ada berharap kepada pemerintah daerah agar mekepung di Jembrana tetap dijaga kelestariannya sebagai warisan budaya.
Di luar dari biaya yang dikeluarkan sekaa mekepung dalam setiap lomba yang tidak sedikit, pihaknya berharap pemerintah bisa meningkatkan anggaran yang diberikan kepada sekaa Makepung ke depan.
"Besar harapan kami baik itu mekepung darat atau mekepung lampit khususnya di tahun depan agar anggaran yang disiapkan bisa lebih ditingkatkan lagi, mengingat keikutsertaan peserta mekepung yang kian meningkat," harapnya. (*)
Berita lainnya di Berita Jembrana