Sampah di Bangli
Sampah Menumpuk di Kota Bangli, Membuat Kesan Kumuh, Dewan: Tata Kelola Sampah Tak Jelas
Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika mengatakan, masyarakat menginginkan adanya proses manajemen di bidang penanganan sampah.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
"APBD ini rancangannya dari eksekutif, apabila dalam rancangan APBD tidak ada usulan misalnya perbaikan alat berat, ini kan aneh. Padahal kebutuhan alat berat sangat penting," katanya.
Kata dia, pelaksana APBD ini adalah Pemkab Bangli.
Apabila ada kendala kegiatan bersifat rutin yang berkaitan dengan anggaran, tentu legislatif akan menganggarkan.
Ia tak mau anggapan di masyarakat nanti terbalik.
"Jangan sampai pola pikirnya terbalik, dewan yang tidak menganggarkan. Harusnya dia (eksekutif) dong yang menganggarkan. Kalau rancangannya dicoret, baru (salah legislatif). Tetapi kalau tidak dirancang dalam KUA-PPAS, sudah jelas tidak masuk dalam APBD. Artinya dia (eksekutif) tidak penting dengan kegiatan itu," jelasnya.
Begitupun dengan kebutuhan BBM Solar dalam penanganan sampah.
Kata Suastika tidak ada alasan DLH Bangli kesulitan mendapatkan Solar sehingga berdampak pada layanan pengangkutan sampah.
"Selain solar kan masih ada Dexlite. Kalau sampai mobil tidak bisa pakai Dexlite, ya jual. Itu berarti mobil lama. Intinya harus ada solusi minimal saat emergency seperti apa. Jangan hanya menunggu sampai tersedia solar," ucapnya.
Dalam penganggaran, Suastika menyarankan agar Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) ditulis lebih fleksibel.
"Misalnya ditulis bahan bakar minyak saja. jadi kalau ketersediaan Solar terbatas, bisa membeli Dexlite. Dengan demikian kegiatan pengangkutan sampah tidak menjadi kendala," tandasnya. (mpa)
Volume Meningkat Karena Upacara
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli, I Putu Ganda Wijaya membantah masalah sampah yang masih menumpuk di jalur utama Kota Bangli.
Kata dia, pengangkutan sampah sudah dilakukan rutin. Ia mengaku sudah mengerahkan petugas untuk penyisiran apabila masih ada sampah tersisa.
"Sampah itu sebenarnya sudah diangkut pagi. Setiap hari sudah dilakukan pengangkutan, tapi terkadang masyarakat lewat dari jam 8 pagi masih menaruh sampah. Jadi akan dilakukan penyisiran dengan menggunakan Viar. Memang akhir-akhir ini volume sampah meningkat karena adanya kegiatan upacara," ucapnya.
Namun ia tidak memungkiri adanya kendala dalam penanganan sampah berupa kelangkaan BBM jenis Solar.