Berita Klungkung
PILU, Rumah Wayan Nita dan Suami Tak Layak Huni, Hanya 500 M Dari Kantor Bupati Klungkung
Atap rumah mereka yang sudah termakan usia kini bocor, sehingga ia harus menyiapkan ember setiap kali hujan mengguyur.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Ni Wayan Nita (60) dan suaminya, I Wayan Mudalara (67), tampak sedang membuat ceper saat Tribun Bali berkunjung ke kediamannya.
Kediaman sederhana di Kelurahan Semarapura Tengah, Klungkung, pada Senin (28/11/2022).
Sudah bertahun-tahun, Wayan Nita dan suaminya tinggal di rumah tidak layak huni itu.
Kondisi rumah pasangan suami istri tersebut, tampak sangat memprihatinkan.
Padahal rumah mereka terletak, di kawasan pusat kota Klungkung.
Hanya berjarak sekitar 500 meter dari Kantor Bupati Klungkung.
Baca juga: Rumah Tak Layak Huni di Tengah Perkotaan Klungkung, Ni Wayan Nita Mengeluh Rumah Bocor Setiap Hujan
Baca juga: Dinas Perkim Gianyar, Bali Terima 285 Proposal Perbaikan Rumah

Rumah itu berdiri di tanah sekitar 1 are, dengan 2 kamar.
Sementara lantainya hanya dirabat, sementara dapurnya semi permanen.
Hujan deras yang kerap mengguyur Klungkung saat ini, membuat Ni Wayan Nita dan suaminya semakin resah.
Atap rumah mereka yang sudah termakan usia kini bocor, sehingga ia harus menyiapkan ember setiap kali hujan mengguyur.
"Ini rumah saya sudah bocor, kalau hujan saya taruh ember," ujar Wayan Nita.
Keluarga Ni Wayan Nita termasuk KK miskin di Keluarahan Semarapura Tengah.
Setiap harinya, Ni Wayan Nita membuat ceper, dibantu oleh suaminya I Wayan Mudalara.
Dari usahanya, sehari ia mendapat penghasilan Rp30 ribu per hari.
"Itu sudah termasuk modal, kalau penghasilan bersihnya Rp10 ribu.
Hanya cukup untuk makan," ungkapnya.

Sementara untuk bantuan dari pemerintah, keluarga itu sempat mendapatkan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai).
Namun sekitar setahun terkahir, keluarga Ni Wayan Nita tidak menerima lagi bantuan tersebut.
Wayan Nita pun berharap, agar pemerintah bisa memberikan bantuan bedah rumah.
Sehingga ia dan keluarganya bisa tinggal dengan aman dan nyaman.
"Berharap agar dapat bantuan, agar rumah bisa dibenahi," jelasnya.
Sementara itu Lurah Semarapura Tengah, I Wayan Iwan Indrawan, mengungkapkan keluarga Ni Wayan Nita sudah masuk data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
Pada masa Covid-19, pihak kelurahan sudah 3 kali menyalurkan bantuan BLT (Bantuan Langsung Tunai) ke keluarga tersebut.

"Keluarga tersebut memang masuk data warga kurang mampu.
Tercatat di DTKS," jelas I Wayan Iwan Indrawan saat ditemui di kantornya, Senin (28/11/2022).
Bahkan keluarga Ni Wayan Nita sudah diusulkan, untuk mendapatkan bantuan bedah rumah pasa tahun 2023.
"Baru-baru ini kami sempat survei ke rumahnya (Ni Wayan Nita).
Usulan sudah masuk untuk bedah rumah, dan namanya sudah muncul sebagai calon penerima bantuan bedah rumah pada 2023," ungkap Iwan Indrawan. (*)