Porprov Bali

Melebihi Target Dengan Anggaran Minim, Tabanan Raih 23 Emas di Ajang Porprov

Melebihi Target Dengan Anggaran Minim, Tabanan Raih 23 Emas di Ajang Porprov

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/ I Made Ardhiangga Ismayana
Ketua Koni Tabanan, I Dewa Gede Ary Wirawan, saat ditemui di kantor Koni Tabanan, Rabu 30 November 2022. Kabupaten Tabanan mendapatkan 23 emas dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali 2022 ini 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Kabupaten Tabanan mendapatkan 23 emas dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali 2022 ini. Raihan 23 emas ini melebihi dari target yang dipasang oleh Koni Tabanan, sebanyak 17 hingga 20 emas dari 30 cabor yang diikuti. 23 emas ini diraih dari para atlet yang mengikuti 10 cabang olahraga (cabor).

Ketua Koni Tabanan, I Dewa Gede Ary Wirawan mengatakan, bahwa dalam Porprov kali ini, target realistis pihaknya ialah dengan raihan 17 hingga 20 emas saja. Hal itu didasari dengan anggaran yang cukup minim. Hanya sekitar Rp 1,3 Miliar. Sehingga diambil langkah prioritas untuk target emas. Singkatnya, pembiayaan pada atlet yang berpotensi alias definitif. Jumlahnya sebanyak 107 atlet saja. Sisanya, dari 400-an atlet menggunakan dana mandiri.

“Jadi sebenarnya di persiapan atlet itu minim sekali. Semua terdesentralisasi. Tidak ada sentralisasi atlet. Persiapan semua atlet juga mepet. Tidak maksimal. Jadi kami kaget semua, dari 10 cabor mendapatkan 23 emas itu,” ucapnya Rabu 30 November 2022.

Untuk 10 cabor yang meraih emas itu, sambungnya, ialah Wushu sebanyak lima emas. Kemudian Petanque empat emas, Biliard tiga emas, atletik tiga emas, dancesport dua emas, Rugby dua emas, serta woodball, pencak silat, balap sepeda dan tinju masing-masing satu emas. Sedangkan untuk cabor yang diikuti itu ada sekitar 30 cabor. Dan keseluruhan hampir 66 persen dari 107 atlet definitif yang dikirim itu mendapatkan medali. Baik emas, perak dan perunggu.

“Yang mendapat emas semua atlet definitif atau yang dibiayai. Yang mandiri mendapatkan perak dan perunggu. Yang dibiayai merupakan atlet andalan,” ungkapnya.

Atas hal ini, Menurut dia, maka besar harapan memang ke depannya akan ada perjuangan hak-hak kepada atlet. Apalagi, persoalan anggaran yang menjadi dasar persoalan atlet di Tabanan. Hal ini, melihat potensi dan semangat atlet Tabanan cukup baik. Hal itu nampak menggeliat setelah Tabanan menjadi tuan rumah.

“Kita ini perlu untuj latih tanding sebelum ke pertandingan. Itu harus ada. Persiapan itu sangat penting,” jelasnya.

Gus Ary sapaan akrabnya menambahkan, bahwa terkait dengan hanya 107 yang bisa dibiayai. Dari 400 lebih atlet yang ada. Masyarakat atau orangtua atlet mandiri pun menyadari. Hal itu dikarenakan kemampuan daerah. Apalagi, memang pihaknya meyakini, untuk tidak hanya sekedar mengirim atlet diajang Porprov. Sehingga nantinya tidak maksimal. Maka dari itu, inilah yang bisa disebut efektivitas penggunaan anggaran oleh Koni Tabanan.

“Jadi bukan besar-besaran (anggaran). Karena kita saingan bukan dengan Badung. Kalau boleh jujur di prosentase raihan medali, mereka lebih kecil. Dari anggaran Rp 28 Miliar dengan 1000 atlet mereka cuma dapat 500 medali. Itu hanya 50 persen. Dengan dana melimpah harusnya bukan Porprov. Tapi lebih dari itu pon atau ajang lebih tinggi. Sedangkan kita dengan Rp 1,3 Miliar dengan pembiayaan 107 atlet kita mendapat medali sekitar 88. Emas 23, perak 22 dan perunggu 43 medali,” bebernya. (*).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved