Berita Tabanan
RS Nyitdah Berubah Jadi RS Singasana saat HUT Kota Tabanan ke-529, Dapat Bantuan Generator Oksigen
RS Nyitdah kini berubah nama jadi RS Singasana tepat saat HUT Kota Tabanan ke-529 dan dapat bantuan generator oksigen.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Hari Ulang Tahun (HUT) kota Tabanan ke 529 jatuh pada Selasa 29 November 2022. M
enariknya ialah RS Nyitdah yang berada di Desa Nyitdah Kecamatan Kediri, kini berubah nama.
Diresmikan menjadi RS Singasana oleh Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya.
Selain direncanakan akan dibangun rumah singgah di RS Singasana, kini rumah sakit itu memiliki satu unit alat generator oksigen.
Direktur RS Nyitdah, dr Dodi Setiawan mengatakan, bahwa untuk generator oksigen itu merupakan alat yang dapat memproduksi oksigen dari udara bebas.
Kemudian, dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pasien.
Sedangkan alat sendiri merupakan bantuan dari Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Pusat. Yang nilai alat ditaksir mencapai Rp 1,3 Miliar.
“Untuk alat ini bantuan Kadin dan memiliki kapasitas produksi oksigen mencapai 70 tabung besar dalam sehari,” ucapnya Selasa 29 November 2022.
Baca juga: 320 Pelamar RS Nyitdah Gugur, Tenaga Elektromedik Tidak Penuhi Kuota
dr Dodi menjelaskan layanan di RSUD Tabanan hampir dikatakan lengkap, dengan tambahan generator oksigen tersebut. Yang tersisa, hanya tiga layanan saja yang belum ada.
Seperti layanan jantung, ortopedi dan rekap medis. "Kalau yang lainnya sudah lengkap, tiga layanan yang belum lengkap astungkara di tahun 2023 sudah ada karena tinggal penataan ruangan saja.
Karena untuk SDM-nya sudah ada," jelasnya.
Meskipun ada tiga layanan belum tersedia, sambungnya, untuk layanan yang lainnya seperti ruang ICU, kamar operasi, layanan intensif care untuk bayi juga tersedia.
Yang jelas pengembangan tetap diteruskan. Seperti halnya, pengembangan dokter spesialis agar bisa mencapai layanan di Tipe B.
“Meski begitu kita tidak mencari tipe B, tetap di tipe C. Cuma layananya agar bisa seperti layanan di rumah sakit tipe B di Tabanan seperti Kasih Ibu dan lainya," ungkapnya.
Kembali kepada generator oksigen, dr Dodi menguraikan, bahwa alat itu memiliki kapasitas produksi setara dengan 420 meter kubik oksigen dalam sehari.
Untuk itu, bisa dipastikan akan mencukupi kebutuhan oksigen bagi pasien yang dalam perawatan medis yang memerlukan oksigen.
Baca juga: 70 Pelamar Tenaga Kesehatan Dinyatakan Lulus dan Segera Bertugas di RS Nyitdah Tabanan
Pihaknya pun, tetap harus tetap menjamin kualitas oksigen yang dihasilkan.
“Karena itu tahun depan kami akan menambah fungsi mesin itu dengan alat khusus untuk mengukur kualitas oksigen yang dihasilkan. Jadinya aman digunakan bagi pasien. Dan perkiraan alat pengukur oksigen itu Rp 20 juta-an,” katanya.
dr Dodi mengakui, bahwa sejatinya alat bantuan Kadin Pusat itu sudah dilengkapi alat pengukur oksigen.
Hanya saja, pihaknya memandang perlu untuk melakukan pemeriksaan dua kali.
Hal ini dikarenakan, sebagai upaya untuk kualitas oksigen yang baik untuk pasien.
Dan untuk alat sendiri, baru dua rumah sakit yang memiliki di Bali. Selain RS Singasana, ada RS Wangaya.
“Dapat itu berawal dari dihubungi Kadin, mau atau tidak ada bantuan itu. Tentu saja, kami apresiasi dan menindaklanjutinya dengan membuat proposal sesuai arahan Kepala Dinas Kesehatan. Karena oksigen generator itu sangat bermanfaat untuk rumah sakit,” bebernya. (ang).