Berita Bangli

Dua Ibu Hamil di Bangli Bali Reaktif HIV, Simak Penjelasannya Berikut Ini

Ibu hamil di Bangli, wajib menjalani serangkaian pemeriksaan, salah satunya pemeriksaan HIV/AIDS. Begini penjelasannya.

NET
Ilustrasi hamil - Ibu hamil di Bangli, wajib menjalani serangkaian pemeriksaan, salah satunya pemeriksaan HIV/AIDS. Dari pemeriksaan yang dilakukan sejak awal tahun 2022, tercatat dua orang dari 2.311 ibu hamil reaktif HIV. 

Tapi kalau layanan tes maupun screening HIV/AIDS itu setiap hari.

Dari awal buka hingga kini tercatat ada 18 pasien yang rutin berobat," sebutnya.

Arsana mengatakan, alasan kenapa layanan dibuka seminggu sekali dikarenakan jumlah SDM yang terbatas.

Disamping juga untuk memberikan privasi untuk para pasien.

"Selain di rumah sakit, pelayanan tes HIV/AIDS juga bisa dilakukan di masing-masing puskesmas.

Kami juga masih berupaya agar pelayanan tes HIV/AIDS juga bisa dilakukan di klinik-klinik," ucapnya.

Ibu hamil di Bangli, wajib menjalani serangkaian pemeriksaan, salah satunya pemeriksaan HIV/AIDS.

Dari pemeriksaan yang dilakukan sejak awal tahun 2022, tercatat dua orang dari 2.311 ibu hamil reaktif HIV.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Bangli, I Nyoman Arsana, Kamis (1/12/2022).
Ibu hamil di Bangli, wajib menjalani serangkaian pemeriksaan, salah satunya pemeriksaan HIV/AIDS. Dari pemeriksaan yang dilakukan sejak awal tahun 2022, tercatat dua orang dari 2.311 ibu hamil reaktif HIV. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Bangli, I Nyoman Arsana, Kamis (1/12/2022). (Mer)

Kadis asal Desa Songan, Kintamani ini menambahkan, kasus HIV/AIDS ini bagaikan fenomena gunung es.

Pihaknya mensinyalir ada lebih dari 18 pasien yang aktif memeriksakan diri ke RSU Bangli.

Maka dari itu pihaknya menyarankan pada masyarakat yang merasa beresiko, agar datang ke pelayanan kesehatan.

"Memang ada kendala saat hendak periksa, mengingat masih ada stigma buruk di masyarakat soal HIV/AIDS.

Karenanya kami berikan solusi dengan jalur khusus.

Misalnya melalui telepon ke RSU Bangli, atau bisa mengirim pesan ke puskesmas terdekat melalui sosial media Facebook," tandasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved