Kebakaran Pasar Mengwi Badung, Kerugian Mencapai Rp 4 Miliar

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pasar Desa Adat Mengwi Kabupaten Badung yang terbakar, Selasa 29 November 2022 malam, kini hanya meninggalkan puing-puing bangunan pada bagian kios lantai dua.

Dari hasil pendataan sementara ditaksir kebakaran hebat itu mengakibatkan kerugian mencapai Rp 4 miliar.

Pasalnya ada puluhan kios yang menjual kain terbakar.

Satu pun barang dagangan milik warga tidak tersisa, namun syukurnya tidak semua dilalap si jago merah, karena api cepat dipadamkan oleh Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung.

Baca juga: UPDATE: Kebakaran Pasar Mengwi Badung Ditaksir Alami Kerugian Rp 4 Miliar

Ketua Regu Damkar Badung Komang Guna, seizin Kadis Damkar Badung Wayan Wirya, Rabu 30 November 2022, mengakui kerugian ditaksir sampai miliaran.

"Karena puluhan kios terbakar, jadi total kerugian Rp 4 miliar, mulai dari bangunan dan barang dagangan warga," ucapnya.

Dari hasil pendataan setelah selesai memadamkan api, tercatat ada 40 kios yang terbakar. Dengan luas bangunan mencapai 5 are.

"Tidak ada korban jiwa pada kebakaran tersebut. Namun pemadaman yang dilakukan cukup lama mencapai 1 jam 10 menit," bebernya.

Diakui kebakaran hebat itu terjadi pada pukul 20.30 wita. Petugas Damkar Badung langsung turun sekitar pukul 20.37 Wita.

"Kita awal turunkan petugas di pos Mengwi, yang lokasinya tidak jauh dari TKP, setelah itu baru dikerahkan armada yang lainnya," jelasnya.

Kebakaran pasar tersebut bukan pertama kalinya terjadi, namun pernah terjadi pada 2017.

Saat itu kios yang terbakar adalah kios pedagang dupa, yang mengakibatkan kerugian puluhan juta rupiah.

Kebarakan tersebut terjadi saat umat Hindu tengah merayakan rahina ngembak geni atau sehari setelah Hari Raya Nyepi.

Bendesa adat Mengwi akan langsung mengambil tindakan, pasca terjadinya kebakaran yang di pasar Desa Adat Mengwi.

Pihak desa berencana melakukan upacara guru piduka, di areal bangunan yang terbakar, termasuk di Pura Melanting yang berlokasi di sebelah barat pasar.

Bendesa adat Mengwi Anak Agung Gegel yang ditemui di Pasar Mengwi mengakui pihaknya akan melakukan upacara secara niskala atas terjadinya kebakaran tersebut.

Upacara yang dilakukan yakni melaksanakan guru piduka di Pura Melanting dan pecaruan.

“Kita sudah menanyakan kepada orang suci atau pendeta terkait tindak lanjutnya. Jadi kami akan melakukan upacara guru piduka di Pura Melanting sebelah barat pasar,” ujarnya, Rabu.

Pihaknya mengatakan, saat ini pasar Desa Adat Mengwi tetap buka seperti biasa.

Hanya saja pada lantai dua yang sebelumnya terbakar saat ini masih dikunci dan tidak diberikan warga yang masuk.

“Sudah diberikan police line. Nanti akan dilakukan penyelidikan oleh Polres Badung,” ucapnya.

Pihaknya mengaku ada 56 kios yang terbakar dengan total kerugian di angka Rp 3,8 miliar sampai Rp 4 miliar karena barang-barang yang terbakar adalah kain yang harganya lumayan mahal.

“Kami menduga kejadian itu karena adanya korsleting listrik. Namun kita saat ini tidak berbicara siapa yang salah. Saya sudah bersurat kepada Bupati Badung, dengan harapan bisa diberikan bantuan untuk pembangunan atau perbaikan gedung tersebut,” harapnya.

Untuk membantu pedagang yang lapaknya terbakar, pihaknya mengaku akan membangun kios sementara di sebelah barat pasar.

Kios itu nantinya dipergunakan untuk 16 pedagang yang ada.

“Jadi kita berharap agar mereka para pedagang ada aktivitas lagi. Mengingat satu pedagang memiliki beberapa kios yang terbakar,” ucapnya.

Dia mengaku akan memperbaiki pasar tersebut karena Desa Adat Mengwi memiliki porsi dana untuk pembangunan, termasuk perbaikan pasar tersebut.

Hanya saja sifatnya melengkapi bantuan yang ada nanti. (*).

Kumpulan Artikel Badung