Berita Klungkung

Berjualan Puluhan Tahun, Cerita Pedagang Seromboran Khas Klungkung, Bahan Dimasak Dengan Kayu Bakar

Cerita Pedagang Seromboran Khas Klungkung, Puluhan Tahun Berjualan Serombotan, Semua Bahan Dimasak Dengan Kayu Bakar

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun bali/ Eka Mita Suputra
Ni Wayan Suparmi saat menghidangkan serombotan di Pasar Semarapura, Klungkung, Minggu (4/12/2022). 

SEMARAPURA,TRIBUNBALI- Makanan khas Klungkung, serombotan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional. Hal ini disambut baik oleh para pedagang serombotan di Klungkung. Besar harapan mereka, agar kedepan Serombotan khas Klungkung semakin dikenal di seluruh penjuru tanah air.

Ni Wayan Suparmi (50), asal Banjar Sengguhan, Kelurahan Semarapura Kangin sedang sibuk melayani pembeli saat ditemui di Pasar Semarapura. Ia menjadi satu diantara banyak warga di Klungkung, selama ini menjual serombotan khas Klungkung. Serombotan yang dijual Suparmi selalu laris diburu pembeli setiap harinya. 

Suparmi menceritakan, dirinya sudah berjualan serombotan sejak 35 tahun. Ia meneruskan usaha orang tuanya, yang sudah dijalani secara turun menurun. 

"Saya sudah jualan seromboran sejak masih kecil (anak-anak)," ujar Suparmi, Minggu (4/12/2022).

Serombotan Suparmi dikenal dengan cita rasanya yang khas. Hal ini bukan tanpa alasan, karena semua bahan serombotan dimasaknya dengan kayu bakar. Hidangan serombotan di warung Suparmi, juga dihidangkan dengan tiga macam nasi mulai dari nasi biasa, nasi jagung, dan nasi ubi.

"Semua saya masak dengan kayu bakar. Selain agar rasanya yang original, saya juga takut kalau pakai kompos gas," ungmap Suparmi.

Suparmi juga menjadi salah satu pedagang serombotan, yang ikut hadir saat penetapan serombotan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional asal Klungkung. Ia mengaku senang serombotan akhirnya ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Ada kebanggan baginya, karena puluhan tahun bertahan berjualan serombotan, hingga menjadi penopang hidup keluarga.

"Dengan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda, semoga serombotan semakin dikenal. Tidak hanya di Bali, tapi diseluruh Indoneia," ucap Suparmi. 

Kepala Dinas Kebudayaan Klungkung Ida Bagus Jumpung Oka Wedana mengungkapkan, serombotan tahun ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Banda Nasional. Serbotan diusulkan oleh Pemprov Bali dan masuk dalam kategori mata budaya tradisional.

"Saat penetapan serombotan sebagai Warisan Budaya Tak Benda, kami hadirkan juga para warga yang berkecimpung membuat serombotan ini," jelasnya.

Berdasarkan penjelasan penglingsir Puri Agung Klungkung, Ida Dalem Semara Putra, serombotan sudah dihidangkan sejak masa Kerajaan Gelgel yang dipimpin Dalem Watu Renggong sekitar abad ke-14. Di Klungkung, serombotan bertahan dan popules sampai saat ini.

"Kalau pada masa kerajaan dahulu, serombotan ini khas dengan kangkung. Serombotan bertahan sampai saat ini, dan menjadi makanan tradisional yang identik dengan Klungkung," ungkap Ida Bagus Jumpung. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved