Berita Jembrana

200 Anjing di Jembrana Positif Rabies, 3 Warga Meninggal, Rabies di Jembrana Sentuh 4.159 Kasus

Jumlah kasus gigitan anjing suspek rabies di Kabupaten Jembrana pada Januari-Oktober 2022 mencapai 4.159 gigitan. Ada 200 ekor anjing positif rabies

TribunBali/DwiS
ilustrasi anjing rabies - 200 Anjing di Jembrana Positif Rabies, 3 Warga Meninggal, Rabies di Jembrana Sentuh 4.159 Kasus 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Jumlah kasus gigitan anjing suspek rabies di Kabupaten Jembrana pada Januari-Oktober 2022 mencapai 4.159 gigitan.

Dari jumlah tersebut, 200 ekor anjing di Jembrana positif rabies.

Bahkan, selama ini, tiga orang warga meninggal dunia karena gigitan anjing rabies.


Menurut data yang diperoleh, selain jumlah gigitan dan catatan jumlah anjing rabies, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana juga mencatat hanya ada empat Desa dari 51 Desa/Kelurahan dengan kategori zona hijau.

Baca juga: Anjing Suspek Rabies Serang Empat Anak di Gilimanuk, Petugas Tunggu Hasil Lab

Di antaranya Desa Pengambengan, Desa Loloan Barat, Desa Air Kuning dan Desa Cupel.

Di wilayah ini, populasi tergolong sedikit dan hewan peliharaannya memang dikurung dan mendapat perhatian lebih dari pemiliknya. 


Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet), Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa menyebutkan, dari total gigitan hewan penular rabies (HPR), tercatat ada 200 ekor anjing positif rabies.

Jumlah ini tergolong sangat tinggi.


"Ada ribuan gigitan HPR dan anjing yang positif rabies sebanyak 200 ekor selama tahun ini," kata Wayan Widarsa saat dikonfirmasi, Senin 5 Desember 2022. 

Baca juga: Bocah 4 Tahun Meninggal Suspek Rabies, Sempat Digigit Anjing 3 Bulan Lalu di Sawan Buleleng


Disinggung mengenai upaya penekanan kasus dengan vaksinasi massal, Widarsa menyebutkan, dari total populasi anjing yang tercatat sebanyak 46.955 ekor, yang sudah tervaksinasi hanya sebanyak 17.171 ekor. 


"Yang baru tervaksinasi sekitar 37 persen saja. Ada beberapa faktor yang jadi penyebab, seperti kita masih fokus pada vaksinasi PMK," ungkapnya.


Selain itu, kata dia, dari jumlah kasus tersebut terdapat ada tiga orang warga yang menjadi korban meninggal dunia.

Dengan kasus tersebut, seluruh masyarakat diminta untuk tanggap ketika diserang anjing liar.

Baca juga: Pasca Warga Meninggal Suspek Rabies, Anjing Liar di Pering Blahbatuh Dieliminasi

Jika tergigit anjing dengan ciri-ciri rabies agar segera datang ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat untuk mendapat penanganan, misalnya vaksin anti rabies (VAR). 


"Kami harap masyarakat waspada dan cepat tanggap. Ketika diserang atau mengalami gigitan HPR agar segera untuk membawanya ke faskes terdekat untuk meminimalkan risiko," imbaunya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved