Kecelakaan Jalur Tengkorak

KABUR Usai Gilas Siswa SMA Hingga Tewas di Jalur Tengkorak, Polisi Temukan Sopir Truk & Panggil 

Awalnya, petugas hanya memperoleh keterangan saksi bahwa kendaraan tersebut memiliki warna hijau pada kepala kendaraan. 

Istimewa
OLAH TKP – Personel kepolisian saat melakukan olah TKP peristiwa kecelakaan maut yang menyebabkan salah satu siswa SMAN 1 Melaya meninggal dunia di lokasi kejadian, Kamis (30/10). 

TRIBUN-BALI.COM - Satlantas Polres Jembrana berhasil mengidentifikasi identitas kendaraan serta sopir truk yang jadi penyebab lakalantas maut di jalur tengkorak Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana, Kamis (30/10) kemarin.

Saat itu, seorang siswa SMAN 1 Melaya meninggal dunia di lokasi kejadian. Kini, polisi masih melakukan pemanggilan terhadap sopir truk yang memilih kabur setelah kejadian nahas tersebut.

Menurut Kasat Lantas Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan, setelah proses penyelidikan yang dilakukan anggota sejak pasca kejadian, akhirnya identitas truk boks serta sopir telah teridentifikasi.

Awalnya, petugas hanya memperoleh keterangan saksi bahwa kendaraan tersebut memiliki warna hijau pada kepala kendaraan. 

"Setelah kita telusuri dan pemeriksaan CCTV, akhirnya (identitas truk dan sopir) bisa terindentifikasi," ungkap Iptu Aldri saat dikonfirmasi, Minggu (2/11). 

Baca juga: MAUT Jalur Tengkorak Jembrana, Malah Dijadikan Lokasi Trek-trekan Lalu Dibubarkan Polisi Dini Hari!

Baca juga: JENAZAH Angky Ditemukan Mengapung di Tukad Dauh Uma, Pria Jakarta Jatuh ke Sungai di Ubud Kemarin!

Dia melanjutkan, setelah diketahui identitasnya, petugas langsung melayangkan surat panggilan kepada yang bersangkutan. Pemanggilan tersebut bertujuan untuk meminta keterangan dari pihak sopir ihwal kejadian tersebut. 

Namun, kata dia, jika dalam batas waktu yang ditentukan tidak menunjukkan itikad baik (datang) memenuhi panggilan tersebut, maka tindakan tegas sesuai prosedur hukum yang berlaku akan dilakukan.  

"Kami beri kesempatan sampai tiga kali pemanggilan. Kalau tetap tidak hadir, baru akan kami ambil langkah tegas," tegasnya.

Untuk diketahui, seorang siswa SMAN 1 Melaya meninggal dunia di tempat usai alami Lakalantas maut di jalur tengkorak Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana, Kamis 30 Oktober 2025 sore.

Adalah Muhamad Hafid Firmansyah (16) siswa kelas X sebagai penumpang sepeda motor yang menderita cidera kepala berat (CKB) usai tergilas truk tak dikenal. Kejadian nahas tersebut melibatkan tiga kendaraan yakni dua sepeda motor dan satu truk

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut terjadi di Kilometer 121-122 Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya sekitar pukul 15.30 Wita.

Kecelakaan tersebut melibatkan sepeda motor Scoopy DK 5846 ZZ, sepeda motor NMax DK 5825 TN dan kendaraan truk tak dikenal masih dalam pengejaran polisi. (mpa)

Kronologi Kecelakaan

Peristiwa kecelakaan maut bermula dari Honda Scoopy yang dikemudikan Muhamad Nuril Afrijal (15) bersama korban Hafid bergerak di belakang motor Yamaha NMax yang dikemudikan Ni Putu Linda Arista Putri (17) dari arah selatan ke utara atau dari arah Denpasar menuju Gilimanuk. Saat kejadian, arus lalulintas dilaporkan kondisi sedang dan cuaca tengah diguyur hujan deras.

Saat itu, dari arah berlawanan datang truk box tak dikenal sedang mendahului kendaraan lain dengan mengambil haluan ke kanan masuk jalur kanan dari arah utara.

Karena jarak yang begitu dekat, motor NMax bergerak ke kiri dan Scoopy akhirnya menabrak bagian belakang Nmax hingga mengakibatkan penumpang Scoopy jatuh ke kanan dan masuk jalur lawan. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved