BBM Langka
SOPIR Ancam Demo! Antrean Truk Mengular di Sepanjang Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk Bali
Ketua Umum Sopir Logistik Bali, I Putu Oka Margana, menuturkan, kondisi kelangkaan BBM jenis solar ini sudah terjadi sejak pekan lalu atau Sabtu 3 Nov
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Para sopir logistik mengeluhkan kondisi kelangkaan solar, di sebagai besar wilayah Bali.
Terutama di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, sejak Sabtu 3 November 2022.
Bahkan, sebagian besar truk logistik terpaksa antre agar muatannya sampai ke tempat tujuan.
Dan jika kondisi kesulitan ini berlarut-larut, pasemetonan sopir logistik berencana menggelar aksi turun alias demo untuk menyampaikan aspirasinya.
Baca juga: Antrean Truk Pencari Solar Juga Terlihat di Subagan Karangasem Bali, Simak Beritanya!
Baca juga: SOLAR Kosong! Selain Di Bypass Soekarno, Antrean di Abiantuwung Tabanan Juga Terjadi!
Baca juga: Solar dan Pertalite Dibatasi, Sejumlah SPBU di Badung Penuh Sesak hingga Terjadi Kemacetan

Ketua Umum Sopir Logistik Bali, I Putu Oka Margana, menuturkan, kondisi kelangkaan BBM jenis solar ini sudah terjadi sejak pekan lalu atau Sabtu 3 November 2022 lalu.
Hal ini ditemui di sebagian besar SPBU, terutama di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk.
"Mulai Sabtu kemarin sudah antre.
Antrean sudah dimana-mana.
Sopir kesulitan mendapat solar di wilayah Gilimanuk hingga Denpasar," tutur Putu Oka saat dikonfirmasi, Senin 5 Desember 2022.
Dia mengungkapkan, sejumlah SPBU yang terletak di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk justru memberi jatah solar kepada sopir truk.

Per truk hanya diperbolehkan membeli solar senilai Rp100 ribu.
"Hanya diberikan Rp100 ribu.
Tapi sebagian besar kosong (SPBU)," ungkapnya.
Sesuai informasi yang dia terima, langkanya BBM jenis solar ini disinyalir karena jatah untuk SPBU di sebagian besar wilayah Bali dikurangi dari Pertamina.
"Jika dulunya diberikan 16.000 ribu liter, beberapa hari belakangan hanya diberikan 8.000 liter," sebutnya.
Dia mengungkapkan, hampir semua sopir logistik mengeluhkan hal ini.
Namun, pihaknya mengaku masih bersabar dengan kondisi saat ini.
Tetapi, jika kondisi ini berlarut-larut, dan hingga beberapa hari ke depan tak membaik.
Apalagi kesulitan BBM ini mengakibatkan aktivitas lalu lintas logistik terganggu.
Tentunya sangat berdampak ke distribusi alias terhambat.

"Jika sampai beberapa hari ke depan masih kesulitan, kemungkinan kami akan turun untuk menyampaikan aspirasi.
Ini agar kita diperhatikan sebagai sopir logistik," tegasnya.
"Tuntutannya agar stoknya bisa bertambah.
Dan kami juga sampaikan bahwa jatah solar untuk armada truk logistik besar, jangan disamakan dengan truk kecil," tandasnya.
Di sisi lain, kondisi ketersediaan solar di SPBN Pengambengan, Jembrana disebutkan masih aman.
Stok bahan bakar solar di stasiun pengisian bahan bakar nelayan ini masih aman.
Tidak ada antrian ataupun penumpulan pembelian di stasiun bahan bakar yang terletak di pinggir kolam labuh Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan ini. (*)